Industri semen merupakan industry strategis yang sangat dibutuhkan dalam setiap negara. Dimana perkembangan infrastruktur memegang peranan penting dalam pembangunan nasional salah satu material penunjang untuk melakukan pembangunan nasional adalah semen (cement). Semen adalah komoditi yang memanfaatkan sumber daya alam berupa batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silika melalui proses pembakaran pada temperatur tinggi. Secara umum semen dapat didefinisikan sebagai perekat hidrolisis yang dihasilkan dari penggilingan klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan bahan tambahan berupa kalsium sulfat. Semen disebut sebagai bahan perekat hidrolisis karena senyawa-senyawa yang terkandung di dalam semen tersebut dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat merekatkan terhadap batuan. Meningkatnya pertumbuhan semen sampai saat ini masih dipengaruhi oleh tingginya tingkat pembangunan oleh sektor negeri maupun swasta serta tingginya kebutuhan perumahan bagi masyarakat. Permasalahan yang dialami oleh PT. Semen Baturaja Tbk. adalah peningkatan kualitas kuat tekan produksi semen. Salah satu upaya meningkatkan kualitas kuat tekan semen melalui proses produksi dengan menggunakan material bahan baku dan bahan pendukung yang bersifat tak bisa diperbaharui, serta material bahan pendukung yang berasal dari hasil daur ulang. Pemanfatan ke-lima bahan baku tambahan yaitu clinker, gypsum, trass, batu kapur, dan fly ash yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kuat tekan produk semen. Dalam Pembuatan Semen PT. Baturaja dimana, semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan tanah liat, tetapi tidak semua batu kapur dan tanah liat memiliki proporsi kimia yang memenuhi untuk membuat semen dengan kualitas semen yang diinginkan. Oleh karena itu, pada proses pembuatan semen bahan baku utama tersebut biasanya ditambah bahan lain sebagai koreksi unsur kimia yang kurang, yaitu berupa pasir besi dan pasir silika. Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan adalah Oksida Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO2), Oksida Alumunium (Al2O3) dan Oksida Besi (Fe2O3). Disamping senyawa-senyawa tersebut, terdapat juga senyawa-senyawa lain yang keberadaannya tidak diinginkan dan harus dibatasi, sepeti Magnesium Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur, dan Fosfor. Oleh karena itu penelitian ini akan dilakukan untuk menganalisis pengaruh bahan baku tambahan terhadap peningkatan kualitas kuat tekan produksi semen yang dihasilkan di PT. Semen Indonesia Tbk.
Copyrights © 2022