Abstrak Minyak jelantah termasuk dalam kategori limbah rumah tangga yang sering dibuang tanpa pengelolaan yang tepat. Kebiasaan ini berpotensi mencemari sumber air tanah, kesuburan tanah sehingga berdampak pada lingkungan. Terbatasnya pemahaman yang dimiliki masyarakat terkait pemanfaatan kembali minyak jelantah menjadi produk bernilai jual menjadi tantangan utama dalam pengelolaan limbah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Bahu Palawa tentang kerusakan lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah secara sembarangan serta memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mendaur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sehingga dapat menciptakan peluang usaha. Mitra sasaran dalam kegiatan ini adalah kelompok ibu rumah tangga yang berada di desa Bahu Palawa, dengan total peserta sekitar 20 orang. Pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi yaitu (1) penyuluhan terkait dampak negatif pembuangan minyak jelantah dan cara pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. (2) Pelatihan, berupa demonstrasi bersama masyarakat cara pembuatan lilin dari minyak jelantah. Hasil dari kegiatan ini yaitu, masyarakat memiliki keterampilan dalam membuat lilin. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan bagi masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus mengurangi cemaran terhadap lingkungan.Kata kunci: aroma terapi; lilin; minyak jelantah AbstractUsed cooking oil falls into the category of household waste that is often disposed of without proper management. This habit has the potential to pollute groundwater sources, soil fertility and thus have an impact on the environment. The limited understanding of the community regarding the reuse of used cooking oil into valuable products is a major challenge in waste management. This community service activity aims to educate the Bahu Palawa Village community about environmental damage due to careless disposal of used cooking oil and provide training to the community on how to recycle used cooking oil into aromatherapy candles, so as to create business opportunities. The target partners in this activity were a group of housewives in Bahu Palawa village, with a total of 20 participants. The implementation of this activity is divided into two sessions, namely (1) counselling related to the negative impact of used cooking oil disposal and how to manage used cooking oil waste into aromatherapy candles. (2) Training, in the form of a demonstration with the community how to make candles from used cooking oil. The result of this activity is that the community has skills in making candles. This activity is expected to provide skills for the community in processing waste into economically valuable products while reducing pollution to the environment. Keywords: aroma therapy; candle; used cooking oil
Copyrights © 2025