ABSTRAKObjek studi adalah pabrik di industri panel listrik. Permasalahaan yang sering terjadi dalam pelaksanaan proses produksi adalah persediaan bahan baku. Terjadi keterlambatan bahan baku dan komponen standar yang seharusnya sudah ada dalam ± 5 hari kerja menjadi 20 hari kerja atau lebih. Keterlambatan ini dapat memberikan dampak dalam pengiriman produk kepada konsumen. Material requiretment planing yang digunakan sebagai metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen dan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi. Studi diawali dengan perhitungan jumlah kebutuhan dan barang yang dibutuhkan menggunakan peramalan  didukung sofware WINQSB. Selanjutnya dihitung total biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan teknik Lotsizing Lot For Lot (LFL), Fix Ordet Quantity (FOQ), Economy Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Berdasarkan hasil dan analisa, teknik lot sizing menunjukkan total biaya persediaan terendah sebesar Rp 562.787.335, tetapi pada penerapan sering terjadi lead time yang berlebih karna lamanya pengiriman. Dengan kondisi tersebut dipilih metode Fix Order Quantity yang memiliki biaya terendah kedua setelah Lot For Lot yaitu sebesar Rp 577.194.547, dan stock pengaman yang tidak terlalu besar.Kata Kunci: Material Requitment Planning (MRP), Peramalan dan Teknik Lot Sizing
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016