Along with the rapid development of artificial intelligence technology, this study aims to analyze the effectiveness of using DeepL Translate as a tool to improve students' English vocabulary mastery. The main focus of the study is to determine whether there is a significant difference between learning integrated with translation technology and conventional methods. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental design, involving 60 XII di SMK YPUI Parung who are divided into experimental and control groups. The important stages of the study include giving a pre-test, implementing learning for eight weeks where the experimental group uses DeepL Translate, and ending with a post-test and distributing a perception questionnaire. The data obtained were analyzed using statistical tests to compare the results of the two groups. The results showed that the experimental group experienced an increase in vocabulary mastery that was statistically more significant than the control group. This finding is also supported by students' positive perceptions of the use of technology as a learning tool. It is concluded that the integration of DeepL Translate in a directed and structured manner is an effective strategy and can provide practical contributions for educators in developing technology-based language learning methods. ABSTRAKSeiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan DeepL Translate sebagai alat bantu untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa. Fokus utama penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara pembelajaran yang diintegrasikan dengan teknologi penerjemah dan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experimental, melibatkan 60 siswa XII di SMK YPUI Parung yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Tahapan penting penelitian meliputi pemberian pre-test, implementasi pembelajaran selama delapan minggu di mana kelompok eksperimen menggunakan DeepL Translate, dan diakhiri dengan post-test serta penyebaran kuesioner persepsi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik untuk membandingkan hasil kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan penguasaan kosakata yang secara statistik lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Temuan ini juga didukung oleh persepsi positif siswa terhadap penggunaan teknologi sebagai alat bantu belajar. Disimpulkan bahwa integrasi DeepL Translate secara terarah dan terstruktur merupakan strategi yang efektif dan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pendidik dalam mengembangkan metode pembelajaran bahasa berbasis teknologi.
Copyrights © 2025