Ketidaksesuaian antara pendidikan dan dunia kerja menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pengangguran terdidik. Banyak lulusan perguruan tinggi menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka akibat ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan dalam pendidikan formal dan kebutuhan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian tersebut serta dampaknya terhadap meningkatnya jumlah pengangguran terdidik. Selain itu, penelitian ini juga membahas strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi kesenjangan tersebut agar lulusan lebih siap memasuki dunia kerja. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lulusan perguruan tinggi yang mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan, serta didukung oleh sumber sekunder seperti laporan penelitian, artikel media, dan data dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaksesuaian kurikulum, kurangnya pelatihan praktis, serta ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dan kesempatan kerja memperburuk permasalahan ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan strategi yang melibatkan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industri, seperti peningkatan kualitas pelatihan kerja, program pemagangan, serta penguatan bimbingan karir. Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan lulusan perguruan tinggi memiliki kesiapan yang lebih baik dalam memasuki dunia kerja dan dapat memanfaatkan pendidikan mereka secara optimal.
Copyrights © 2025