Penelitian ini mengkaji diplomasi pertahanan Filipina dalam membangun kapasitas di tengah persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif dan data sekunder, penelitian ini mengeksplorasi strategi diplomasi pertahanan Filipina, termasuk penerapan strategi lindung nilai dalam menjaga keseimbangan di antara dua kekuatan besar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Filipina mengelola persaingan Amerika Serikat-Tiongkok dengan mempertahankan aliansi dengan kedua negara sambil menyeimbangkan tujuan mereka yang berbeda. Filipina memanfaatkan hubungan ekonomi dengan Cina melalui Belt and Road Initiative dan kemitraan dengan Amerika Serikat melalui perluasan EDCA. Strategi ini memungkinkan Filipina untuk mempertahankan kemandiriannya dan mencegah ketergantungan yang berlebihan pada salah satu negara besar. Pembangunan kapasitas pertahanan Filipina berpusat pada peningkatan kemampuan melalui partisipasi regional, modernisasi, dan aliansi.
Copyrights © 2024