Menurut analisis situasi dan kondisi pembelajaran kebugaran jasmani di sekolah dasar, variasi aktivitas yang terbatas, kurangnya keterlibatan orang tua, dan kurangnya pemanfaatan kearifan lokal sebagai sumber pembelajaran. Namun, elemen budaya dan permainan tradisional memiliki potensi besar untuk melestarikan nilai-nilai lokal sekaligus menumbuhkan minat dalam olahraga. Melalui kerja sama antara guru, orang tua, dan komunitas sekolah dasar, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan program kebugaran jasmani berbasis kearifan lokal. Participatory Action Research (PAR) digunakan, yang melibatkan partisipasi aktif seluruh pihak dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Di sekolah dasar negeri bororejo, kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan guru dan orang tua, penggunaan permainan tradisional sebagai alat kebugaran, dan dukungan dari kelompok pengabdian. Hasil menunjukkan bahwa guru lebih memahami bagaimana memasukkan kearifan lokal ke dalam kegiatan olahraga, dan bahwa orang tua dan komunitas lebih terlibat dalam mendukung aktivitas fisik anak. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, termasuk keterbatasan waktu dan ketersediaan sarana pendukung di sekolah. Namun, penjadwalan ulang dan penggunaan lingkungan sekitar sebagai tempat kegiatan dapat diatasi. Dalam membangun budaya hidup sehat dan menumbuhkan kebanggaan terhadap kearifan lokal, kegiatan ini berhasil memperkuat kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Copyrights © 2026