Sampah rumah tangga terutama limbah organik seperti sisa makanan, kulit sayuran, dan air cucian dapur, menjadi salah satu penyumbang terbesar volume sampah di Indonesia. Pengelolaan yang tidak tepat dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan emisi gas metana yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah dapur berupa air cucian beras, kulit bawang, dan monosodium glutamat (micin) sebagai bahan dasar pembuatan pupuk cair organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksperimen dengan tahapan pembuatan, fermentasi, dan pengamatan hasil pupuk cair organik selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ketiga bahan menghasilkan pupuk cair berwarna cokelat tua kehitaman dengan aroma asam ringan dan tekstur homogen, menandakan proses fermentasi berlangsung sempurna. Pupuk cair tersebut mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting bagi pertumbuhan tanaman seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan magnesium (Mg). Kesimpulannya, pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk cair organik merupakan inovasi yang efektif, ekonomis, dan ramah lingkungan dalam mendukung pengelolaan sampah rumah tangga berbasis konsep zero waste dan pertanian berkelanjutan.
Copyrights © 2025