Kopi Gayo merupakan komoditas unggulan dari Aceh Tengah yang memiliki reputasi internasional, namun kualitasnya masih dipengaruhi oleh praktik pascapanen yang belum sesuai standar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani kopi terkait pengelolaan mutu biji kopi sesuai SNI 01-2907-2008. Metode pelaksanaan dilakukan melalui penyuluhan partisipatif, diskusi interaktif, serta pendampingan praktik pemetikan selektif, sortasi, dan pengeringan terkontrol. Penyuluhan menekankan pemetikan buah kopi matang (red cherry), prinsip pengeringan hingga kadar air 11–12%, serta sortasi biji sesuai indikator mutu. Hasil kuesioner menunjukkan tingkat kesulitan yang bervariasi, di mana pemenuhan kriteria bebas serangga hidup dan kadar kotoran mudah dilakukan, sedangkan pengendalian bau busuk dan kadar air menjadi tantangan utama. Pendampingan praktik sortasi dan pengeringan berhasil meningkatkan keterampilan petani, dengan capaian mutu biji kopi bebas serangga, tidak berbau busuk, kadar air 11–12%, dan tanpa kotoran. Program ini membuktikan bahwa penyuluhan dan pendampingan pascapanen mampu meningkatkan kesadaran serta penerapan standar mutu kopi oleh petani. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi dalam menjaga reputasi Kopi Arabika Gayo sekaligus meningkatkan daya saingnya di pasar domestik maupun global.
Copyrights © 2025