Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fleksibilitas, keseimbangan, dan kemampuan aktifitas fungsional pada lansia yang ada di daerah Arso 2 Kabupaten Keerom Provinsi Papua, serta memberikan edukasi kemandirian fungsional terhadap yang mengalami penurunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif korelasional. Jumlah sampel yaitu 35 orang lansia berusia 58 tahun ke atas dengan menggunakan teknik non-probabilistik . Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara fleksibilitas ekstremitas bawah dan keseimbangan dinamis (r = –0,353; p = 0,038), fleksibilitas ekstremitas bawah dengan tingkat kemandirian (ADL) menunjukkan korelasi negatif yang sangat kuat dan signifikan (r = –0,847; p < 0,001). Namun berbeda dengan fleksibilitas, keseimbangan dinamis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemandirian (r = 0,508; p = 0,002). Kesimpulan dalam penelitian bahwa fleksibilitas ekstremitas bawah yang berlebihan pada lansia justru berkorelasi negatif dengan keseimbangan dinamis dan tingkat kemandirian. Sebaliknya, keseimbangan dinamis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemandirian. Oleh karena itu, peningkatan keseimbangan lebih penting daripada peningkatan fleksibilitas yang berlebihan dalam mendukung kemandirian lansia.
Copyrights © 2025