Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi keterlaksanaan kurikulum merdeka pada pembelajaran pjok di smpn 2 sidoarjo Muhadi, Zaki Ichlasul; Muhammad, Heryanto Nur; Kogoya, Toni
Bima Loka: Journal of Physical Education Vol 4 No 1 (2023): November
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bimaloka.v4i1.27865

Abstract

Kurikulum merdeka merupakan perencanaan sistematis kegiatan pembelajaran sebagai panduan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan memberikan keleluasaan kepada peserta didik dan guru untuk menentukan kebijakan sesuai kompetensi yang dimiliki dengan harapan pembelajaran menjadi nyaman dan menyenangkan, sehingga proses dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kurikulum merdeka di SMPN 2 Sidoarjo. Penelitian kualitatif ini melibatkan subjek penelitian yang terdiri atas 1 guru non-PJOK sekaligus bidang kurikulum, 2 guru PJOK sekaligus pimpinan sekolah, dan peserta didik sebanyak 20 orang. Wawancara dilakukan menggunakan pedoman wawancara dengan fokus empat hal yaitu kesiapan sekolah, proses dan asesmen pembelajaran, modul ajar, dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Analisis data menggunakan aplikasi NVivo 12 menggunakan alur tema sesuai target penelitian. Hasil menunjukkan bahwa kesiapan Sekolah ditunjukkan oleh implementasi mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berubah. Proses pembelajaran dan asesmen telah menerapkan proses pembelajaran berdiferensiasi dan juga menerapkan refleksi asesmen dalam pembelajaran PJOK yang meliputi semua aspek hasil belajar peserta didik mulai dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Modul ajar yang dipakai dalam pembelajaran PJOK selalu terbaru dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Pembelajaran PJOK telah memasukkan Penguatan Profil Pelajar Pancasila ke dalam proses pembelajaran yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia. Menerapkan sikap toleransi dalam pembelajaran dengan saling menghormati, tidak membeda-bedakan, dan saling tolong menolong. Menerapkan sikap gotong royong yang membuat tugas lebih mudah dikerjakan. Guru juga memberikan motivasi dalam pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih giat untuk belajar.
Fleksibilitas Ekstremitas Bawah dan Keseimbangan Dinamis pada Lansia: Hubungannya dengan Kemandirian dalam Kehidupan Sehari-Hari Khasanah, Fachrun Nisa Sofiyah; Prasetyo, Muhammad Teguh; Kogoya, Toni
Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olahraga (KEJAORA) Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olah Raga)
Publisher : Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/kejaora.v10i2.6302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fleksibilitas, keseimbangan, dan kemampuan aktifitas fungsional pada lansia yang ada di daerah Arso 2 Kabupaten Keerom Provinsi Papua, serta memberikan edukasi kemandirian fungsional terhadap yang mengalami penurunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif korelasional. Jumlah sampel yaitu 35 orang lansia berusia 58 tahun ke atas dengan menggunakan teknik non-probabilistik . Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara fleksibilitas ekstremitas bawah dan keseimbangan dinamis (r = –0,353; p = 0,038), fleksibilitas ekstremitas bawah dengan tingkat kemandirian (ADL) menunjukkan korelasi negatif yang sangat kuat dan signifikan (r = –0,847; p < 0,001). Namun berbeda dengan fleksibilitas, keseimbangan dinamis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemandirian (r = 0,508; p = 0,002). Kesimpulan dalam penelitian bahwa fleksibilitas ekstremitas bawah yang berlebihan pada lansia justru berkorelasi negatif dengan keseimbangan dinamis dan tingkat kemandirian. Sebaliknya, keseimbangan dinamis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kemandirian. Oleh karena itu, peningkatan keseimbangan lebih penting daripada peningkatan fleksibilitas yang berlebihan dalam mendukung kemandirian lansia.