Proses produksi tempe tentunya menghasilkan limbah karena dalam pembuatan tempe terdapat proses pencucian, perebusan, perendaman dan peragian kedelai. Limbah yang didapatkan setelah melalui proses pencucian yaitu limbah padat dan cair. Limbah cair jika terus menerus dibuang ke aliran sungai maka akan berdampak bagi lingkungan sekitar. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan gangguan kesehatan karena menghasilkan zat beracun dan berbahaya. Oleh karena itu tim memiliki inisiatif untuk membantu mengatasi permasalahan limbah dengan mengolah menjadi produk olahan Nata De Soya. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada di kawasan industri tempe Sanan RT 05 RW 16 Kota Malang melalui tiga tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Tahap persiapan tim akan melakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah dan koordinasi dengan rumah industri mengenai kegiatan pelatihan. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pelatihan pembuatan Nata De Soya yang diikuti oleh 20 peserta pelaku industri maupun ibu rumah tangga. Tahap tindak lanjut dilakukan untuk mengevaluasi hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan terdapat 5 peserta yang memiliki minat untuk membuta produk baru Nata De Soya.
Copyrights © 2025