Penelitian ini mengkaji strategi guru sekolah dasar dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Latar belakang masalah terletak pada rendahnya keterampilan berpikir kritis di kalangan siswa sekolah dasar, yang berdampak pada kemampuan mereka memecahkan masalah secara efektif. Studi ini bertujuan mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif serta mengisi kesenjangan penelitian terkait praktik pengajaran berpikir kritis di tingkat dasar. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus bersifat eksploratif. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi di beberapa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL), diskusi kelompok, dan pembelajaran kolaboratif menjadi strategi yang paling efektif. PBL memungkinkan siswa memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata. Diskusi kelompok mendorong pertukaran pandangan dan evaluasi argumen. Pembelajaran kolaboratif memperkuat kemampuan analisis sekaligus meningkatkan keterampilan komunikasi. Tantangan penerapan strategi ini meliputi pengelolaan dinamika kelas dan perbedaan kemampuan siswa. Lingkungan belajar yang kondusif, seperti suasana kelas yang nyaman dan pemanfaatan teknologi, sangat penting untuk memaksimalkan pengembangan berpikir kritis. Penelitian ini merekomendasikan agar guru sekolah dasar terus meningkatkan kompetensi dalam menerapkan metode pengajaran yang mendukung keterampilan berpikir kritis, sekaligus menciptakan kelas yang inklusif dan interaktif.
Copyrights © 2025