Prasarana berkelanjutan merupakan salah satu prinsip penting untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Evaluasi terhadap ketersediaan prasarana permukiman perlu dilakukan berdasarkan persepsi masyarakat sebagai bahan masukan untuk semua pihak yang terlibat dalam penyediaan prasarana. Studi riset yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan dan kualitas prasarana permukiman di Lingkungan Pulau Mas, Kota Magelang, serta efektivitas pengelolaannya. Lingkungan Pulau Mas dipilih sebagai studi kasus karena adanya alokasi dana pembenahan pada tahun 2024, sementara masyarakat dan pengurus belum memiliki kejelasan terkait prioritas pembangunan sarana dan prasarana. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan lima kategori prasarana menurut Grigg, yaitu: prasarana jalan, prasarana air, prasarana pengolahan limbah padat, prasarana bangunan luar dan olahraga, serta prasarana distribusi dan produksi energi. Persepsi masyarakat dianalisis menggunakan skala Likert, sedangkan penentuan prioritas pembenahan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan dari total 90 responden, 13 responden memiliki persepsi sedang terhadap ketersediaan prasarana, sementara 77 responden memiliki persepsi tinggi. Berdasarkan analisis prioritas, pembenahan prasarana olahraga dipilih sebagai kebutuhan utama, mengingat kondisi eksisting dan kebutuhan masyarakat saat ini. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Magelang, serta menjadi acuan bagi perencana dan perancang dalam merencanakan prasarana yang optimal dan tepat sasaran.
Copyrights © 2025