Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah Dasar (SD) merupakan komponen penting dalam mendukung perkembangan peserta didik secara optimal, baik dari aspek akademik, pribadi, sosial, maupun karier. Namun, pelaksanaan layanan ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama di sekolah yang belum memiliki guru BK profesional. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme ideal layanan BK di SD serta menganalisis hambatan yang dialami oleh guru berlatar belakang non-BK dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi Pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan BK idealnya dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: asesmen, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hambatan yang dihadapi guru non-BK meliputi keterbatasan kompetensi, sarana dan prasarana, serta kurangnya dukungan kelembagaan. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan berkelanjutan dan kolaborasi lintas pihak untuk mewujudkan layanan BK yang efektif di SD.
Copyrights © 2025