Air yang mengalir melaului pori pada tanah disebut rembesan terhadap tanah yang ditandai dengan berubahnya volume pori pada tanah, sehingga swelling pun dapat terjadi. Besarnya swelling dipengaruhi oleh ukuran butir dan sifat kohesi pada tanah. Ketika air merembes melalui pori, swelling pun dapat terjadi secara bersamaan meskipun tanah telah dipadatkan dengan pemadatan maksimal. Peristiwa ini menjadi faktor penting pada perencanaan bangunan teknik sipil, terutama pada bangunan air yaitu bendungan, tanggul dan kanal. Ukuran butir pada tanah sangat mempengaruhi besarnya swelling dan rembesan yang terjadi sehingga di buat 4 variasi butiran tanah yaitu 80% halus: 20% kasar, 60% halus : 40% kasar, 40% halus : 60% kasar, dan 20% halus:80% kasar kemudian uji fisis dilakukan sebelum proses pemadatan dengan tekanan maksimum diberikan pada tanah yang akan direndam selama 7 hari untuk melihat swelling yang terjadi. Nilai koefisien rembes dihitung dari beberapa parameter yang diperoleh setelah pengujian swelling. Hasil pengujian dan perhitungan nilai swelling dengan koesisien rembes menunjukkan bahwa semakin banyak butiran kasar pada tanah maka koefisien rembes akan semakin besar dan swelling yang terjadi semakin kecil namun pada tanah dengan variasi 60% halus : 40% kasar, memiliki nilai koefisien rembes lebih kecil dari keempat variasi tanah yang diuji dengan nilai swellingnya lebih rendah sedang tingkat kepadatannya lebih tinggi dari variasi butir tanah 80% halus:20% kasar.
Copyrights © 2019