Tanah longsor kerap terjadi di berbagai titik di Indonesia utamanya saat musim hujan dan menimbulkan berbagai konsekuensi negatif. Salah satu wilayah yang rentan akan kejadian tanah longsor yaitu Desa Kayulangi Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang merupakan ruas jalan Nasional menuju Provinsi Sulawesi Tengah yang dilalui banyak kendaraan. Lereng pada lokasi yang ditinjau merupakan jalan Trans Sulawesi, yang mana Tahun 2010 merupakan saat pertama kalinya terjadi longsor di area tersebutd. Dalam penelitian ini dicoba menganalisis kestabilan lereng di titik tersebut dengan metode Fellenius dan merencanakan konstruksi dinding penahan tanah dengan konstruksi bronjong. Data sondir dan data pengeboran tangan dikumpulkan dalam tiga hari di lokasi. Dari data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data hasil pengujian sondir dan perancangan dinding penahan tanah sehingga dapat diperoleh data faktor keamanan dan nilai kestabilan lereng pada lokasi rawan longsor menggunakan metode Fellenius dan penanganan menggunakan konstruksi bronjong atau pasangan batu dengan menggunakan kawat. Dari hasil analisis lereng, diperoleh nilai faktor keamanan untuk irisan 1 sampai 4 adalah 0,715, irisan 5 – 8 adalah 4,003, irisan 9 – 12 adalah 28,284. Adapun untuk penanggulangan kelongsoran direkomendasikan menggunakan bronjong, karena bronjong dinilai lebih efisien.
Copyrights © 2021