Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Tinjauan Waktu dan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Bor Pile Metode Critical Chain Project Management (Kasus: Jembatan Phinisi Center Point of Indonesia) Idrus, Yasnawi; Arifin, Winarno; Maruddin, Mukti; Ulfah, Mariah; Mardiana, Yana
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 5 No. 3 (2020): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wkb7ya63

Abstract

Proyek pembangunan jembatan Phinisi Center Point of Indonesia terdiri dari beberapa macam pekerjaan sub structure seperti pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi bored pile. Pada bulan Januari sampai Maret mengalami keterlambatan progress. Schedule atau penjadwalan adalah unsur yang paling penting dalam pelaksanaan proyek. Namun didalam pelaksanaan jadwal cenderung tidak terpakai secara efektif dilapangan. Kondisi yang demikian mengakibatkan pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan time schedule proyek. Manajemen adalah kemampuan perusahaan atau instansi dalam merencanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Manajemen proyek adalah kemampuan perusahaan atau instansi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan target jangka pendek yang sudah dirumuskan sebelumnya. Manajemen proyek juga ditetapkan mengikuti time schedule yang telah ditetapkan. Ilmu manajemen proyek sudah sepatutnya dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian suatu proyek utamanya para manajer karena itu setiap stakeholder harus menjalankan perannya masing-masing. Dengan menggunakan metode penjadwalan ini akan diperoleh feeding buffer dengan durasi 3 akan diperoleh project buffer dengan durasi 16 sehingga penjadwalan eksisting 120 hari kerja menjadi 104 hari dengan menggunakan critical chain project management (CCPM) diperoleh biaya pendanaan proyek sebesar Rp10.628.917.737 dimana mengalami penghematan sebesar Rp72,718,349.64 pada biaya tenaga kerja.
Kontribusi Serat Fiber dan Polimer Terhadap Sifat-Sifat Mekanik Beton Ashad, Hanafi; Fadhil, Arsyad; Maruddin, Mukti; Irianto, Muhammad Iqbal Haris; Sugita, Asda
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 5 No. 3 (2020): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/cvd5sk29

Abstract

Beton merupakan komponen bangunan terbanyak yang digunakan diseluruh dunia saat ini. Berbagai upaya dilakukan guna mencari material pengganti bahan penyusun beton seperti penggunaan bahan tambah, agar menghasilkan kekuatan maksimal dari beton serta kemudahan dalam pengerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstribusi serat fiber dan polimer terhadap sifat-sifat mekanik beton dan mengetahui seberapa besar persentase optimum serat fiber dan polimer yang menghasilkan kuat tekan dan kuat lentur yang maksimum. Pada penelitian ini menggunakan bahan tambah serat berupa serat fiber jenis polyprophilene dengan variasi serat 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75%, dan 1% dari total volume beton yang digabungkan dengan resin polimer jenis resin polyester sebesar 20% dari total volume semen. Penambahan serat dan polimer untuk mengetahui kekuatan tekan beton dan kuat tarik lentur terhadap berbagai variasi serat. Kuat tekan yang dihasilkan pada umur 28 hari yaitu 0% sebesar 30.84 MPa, 0.25% sebesar 33.31 MPa, 0.50% sebesar 34.36 MPa, 0.75% sebesar 35.78 MPa dan 1% sebesar 28.19 MPa. Kuat tarik lentur yang dihasilkan pada umur 28 hari yaitu 0% sebesar 4.314 MPa, 0.25% sebesar 4.517 MPa, 0.50% sebesar 4.725 MPa, 0.75% sebesar 5.187 MPa, 1% sebesar 4.057 MPa. Penggunaan serat fiber optimum yang menghasilkan kuat tekan maksimum terdapat pada variasi serat 0.47% dengan kuat tekan yang dihasilkan sebesar 35.33 MPa.
Pemanfaatan Limbah Genteng sebagai Subtitusi Agregat Kasar Terhadap Sifat-Sifat Mekanik pada Beton Fadhilla, Andi; Ashad, Hanafi; Fadhil, Arsyad; Maruddin, Mukti
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/vm1jfk03

Abstract

Pembangunan di Indonesia di bidang konstruksi sangat pesat pada era modern ini dan telah banyak menggunakan beton sebagai struktural di bidang konstruksi, sehingga mengakibatkan peningkatan penambangan material secara besar-besaran dan akan berdampak pada menurunnya kuantitas sumber daya alam. Genteng beton banyak digunakan sebagai material atap pada proyek pembangunan perumahan, namun biasanya ada material yang mengalami kerusakan atau pecah sehingga menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik beton dengan menggunakan limbah genteng sebagai subtitusi agregat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data melalui uji laboratorium berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI). Hasil yang diperoleh dari analisis data yaitu kuat tekan (0%) 22,5 MPa, (25%) 21,70 Mpa, (50%) 20,76 Mpa, (75%) 20,20 Mpa, (100%) 19,82 Mpa. Kuat Tarik Belah (0%) 3,35 Mpa, (25%) 3,21 Mpa, (50%) 3,04 Mpa, (75%) 2,90 Mpa, (100%) 2,76 Mpa. Kuat Tarik Lentur (0%) 4,95 Mpa, (25%) 4,55 Mpa, (50%) 4,39 Mpa, (100%) 3,91 Mpa.
Analisis Mikrostruktur pada Berbagai Mutu Beton Imran, M. Afdal Prasetya; Takdir, Muh. Asrar; Ashad, Hanafi; Utina, Toni; Maruddin, Mukti
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/2mmhhv49

Abstract

Pada mortar beton, semen dan air yang berupa pasta mengikat agregat yang masih menyisakan rongga yang tidak dapat terisi oleh butiran semen. Pasta dengan kandungan senyawa trikalsium silikat (C3S), dikalsium silikat (C2S), trikalsium aluminate (C3A), tetrakalsium alumineferit (C4AF) yang bereaksi dengan air (H2O) menghasilkan senyawa kalsium silikat hidrat CSH. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bentuk sifat fisik dan sifat kimia pada berbagai mutu beton dan mengetahui pengaruh sifat fisik serta sifat kimia terhadap kekuatan beton dalam berbagai mutu. Dari penelitian beton berbagai mutu 20Mpa, 25Mpa dan 30Mpa, sifat kimia dengan energy dispersive x-ray (EDX) unsur yang terkandung pada pasta sangat mempengaruhi daya lekat, peningkatan beberapa senyawa Kalsium (Ca), Silikat (Si) dan oksida (O) pada mutu beton, semakin tinggi pula unsur kalsium (Ca), dan Silika (Si). Beton 20Mpa dan 25Mpa terdapat kenaikan kalsium (Ca) sebesar 6,41%, beton 25Mpa dan 30Mpa terdapat kenaikan kalsium (Ca) sebesar 6,65%. Semakin meningkat pasta semen dari senyawa dikalsium silikat (C2S) dan trikalsium silikat (C3S) maka hasil dari reaksi unsur kalsium (Ca) dan silikat (Si) maka membantu pula daya lekat pada beton.
Pengujian Parameter Kuat Geser Tanah Berbutir Halus dari Pengujian Geser Langsung dan Geser Bebas pada Kondisi Unconsolidated Undrained (UU) Maruddin, Mukti; Epianingsi, Wa Ode; Selfiana; Karim, M. Arifuddin; Mallombasi, Ali
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 9 No. 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/22sa3z05

Abstract

Parameter kuat geser tanah terdiri dari kohesi (c) dan sudut keruntuhan dalam ( ), dapat dihasilkan melalui pengujian geser langsung dan geser bebas. Nilai c dan perlu diketahui untuk menentukan daya dukung tanah jika ada beban yang bekerja diatasnya, diantaranya untuk menentukan daya dukung izin (qult). Tujuan dari penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh kadar air dan kepadatan terhadap nilai c dan serta perbandingan nilai c dan pada pengujian geser langsung dan geser bebas. Sampel tanah berupa tanah terganggu dari sebuah lokasi di Kecamatan Moncongloe yang termasuk dalam klasifikasi tanah berbutir halus. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental yang diawali dengan proses pemadatan (Compaction Test). Selanjutnya, dilakukan pengujian dengan metode geser langsung (Direct Shear Test) dan geser bebas (Triaxial Test) pada 5 tipe kepadatan yang berbeda. Kadar air sangat berpengaruh terhadap tingkat kepadatan serta nilai c dan sesuai dengan kondisi pori tanah dan sifat konsistensinya. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai kohesi seiring dengan peningkatan kepadatan tanah baik yang dihasilkan melalui pengujian geser langsung maupun geser bebas dengan perbandingan rata-rata 0,3953. Adapun nilai sudut keruntuhan dalam berbanding terbalik terhadap tingkat kepadatan dengan perbandingan rata-rata antara hasil pengujian geser langsung terhadap geser bebas yaitu 1,4175.
Karakteristik Kekuatan Geser Tanah Terhadap Perubahan Nilai Kepadatan Tanah Karim, Arifuddin; Supardi, Sudarman; Alifuddin, Andi; Maruddin, Mukti
Jurnal Flyover Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v3i2.1532

Abstract

Tanah memiliki kerapatan sangat bervariasi pada lapisan kerak bumi, baik yang ada di permukaan maupun di bawah permukaan. Nilai kerapatan (γ) dari 1,1 gr/cm3 hingga 2,3 gr/cm3. Pada perencanaan konstruksi di keteknik sipilan nilai kerapatan lapisan tanah sangat penting diketahui untuk menetapkan daya dukung tanah.. Daya dukung tanah pada kerapatan (γ) dan kuat geser tanah. Parameter kuat geser tanah terdiri dari nilai kohesi (c) dan sudut keruntuhan dalam (????). Jika nilai kerapatan pada perencanaan sudah sesuai dengan nilai pada lokasi yang ditetapkan, maka perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan dilakukan agar dapat meningkatkan daya dukung tanah, seiring dengan nilai kepadatan (γd) apakah seiring dengan nilai kuat geser tanah (S). Dengan dasar inilah maka dilakukan penelitian sejauh mana pengaruh nilai kepadatan terhadap nilai parameter kuat geser langsung pada tanah yaitu nilai kohesi (c) dan sudut keruntuhan dalam (????). Tanah yang digunakan pada kondisi terganggu (disturbed). Jenis tanah tergolong SM atau Pasir Berlanau (Silty Sands). Dari hasil penelitian nilai kepadatan meningkat seiring dengan meningkatnya nilai kohesi (c), sudut keruntuhan dalam (????), dan kuat geser tanah (S) diakibatkan oleh kadar air dan angka pori terhadap derajat kejenuhan tanah tersebut. Pada saat kepadatan (γd) maksimal 1,436 gr/cm3, kohesi (c) 0,706 kg/cm2, sudut keruntuhan dalam (????) 63,13°, dan kuat geser (S) 1,621 kg/cm3. Pada saat kepadatan minimum 1,241 gr/cm3, kohesi (c) 0,320 kg/cm2, sudut keruntuhan dalam (????) 46,63°, dan kuat geser (S) 0,811 kg/cm3. Ini menandakan meningkatnya nilai kepadatan (γd) akan meningkatkan nilai kuat geser tanah.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN ANDALALIN LAPANGAN MINI SOCCER DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS : LAPANGAN MINI SOCCER BASOGI) Kasim, Muhammad Ridha; Alifuddin, Andi; Maruddin, Mukti; B, Muh Syarif
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24359

Abstract

PM Perhubungan Nomor 17 Tahun 2021 telah mengamanatkan bahwa setiap pembangunan baru atau pengembangan pusat kegiatan, permukiman dan infrastruktur yang masuk dalam kriteria diwajibkan untuk menyusun dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas. Selanjutnya kategori dokumen andalalin untuk kegiatan fasilitas olahraga dilihat dari luas bangunan. Operasional lapangan mini soccer dengan luasan bangunan 1.500 m2 masuk ke dalam kategori Andalalin Bangkitan Rendah. Beberapa tahapan dalam penyusunan dokumen Andalalin Bangkitan Rendah adalah tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, tahap penyusunan rekomendasi, dan tahap pelaporan dokumen. Rekomendasi dari hasil analisis dampak lalu lintas adalah pengaturan parkir, pengaturan sirkulasi internal, penyediaan fasilitas keamanan dan keselamatan lalu lintas, serta evaluasi dan monitoring rutin setiap 6 bulan dan 5 tahunan.
Stabilisasi Tanah Menggunakan Kapur Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR) Budianto, Roman; Furqaan, Abd Qhary Abid; Karim, Arifuddin; Mallombasi, Ali; Maruddin, Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2024): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Januari 2024
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fptpzt10

Abstract

Tanah merupakan bagian penting dalam suatu pekerjaan konstruksi, dimana tanah merupakan penopang bagi struktur diatasnya. Namun kondisi yang ditemukan dilapangan banyak dijumpai tanah yang kondisi sifat fisisnya tidak memenuhi standar. Sehingga perlu dilakukan perbaikan agar tanah tersebut dapat dipergunakan sebagai bagian dari kontruksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur terhadap nilai kerapatan dan perubahan nilai California Bearing Ratio (CBR) terhadap pemberian kapur yang memiliki nilai maksimun. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu tahapan pertama pengujian fisik dan pengujian secara mekanik dan tahap kedua pengujian dengan menggunakan alat California Bearing Ratio (CBR) dengan metode unsoaked dengan persentase campuran kapur 5%,10%,15% dan 20%. Hasil menunjukkan Nilai kerapatan tanah mengalami peningkatan setelah dilakukan pemberian kapur. Peningkatan nilai kerapatan tertinggi terjadi pada persentase pemberian kapur 10% dengan nilai 1,571 g/cm2 kemudian kembali mengalami penurunan pada persentase 15% dan 20% dengan nilai masing-masing 1,534 g/cm2 dan 1,429 g/cm2. Nilai CBR mengalami peningkatan yang signifikan setelah dilakukan pemberian kapur, yaitu dari tanah natural dengan nilai CBR 3,698% meningkat 5,594% setelah pemberian kapur 10% nilai CBR menjadi 9,292%. Kemudian terjadi penurunan nilai CBR 0,932% pada pemberian kapur 20% nilai CBR menjadi 8,360%.
Analisis Mikrostruktur Beton Menggunakan Berbagai Bahan Solutan (Air Pencampur) Nur, Munandar Ibnu; Tjie, Raden Nayu Annisa R.; Ashad, Hanafi; Utina, Toni; Maruddin, Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2024): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) April 2024
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/hq7g5972

Abstract

Perkembangan teknologi pada bidang Teknik sipil menciptakan berbagai penemuan- penemuan baru perihal struktur beton konstruksi suatu bangunan yang kuat awet serta ekonomis. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan mikrostruktur pada beton menggunakan bahan solutan terhadap sifat mekanik beton. Pada penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian mikrostruktur beton menggunakan berbagai bahan solutan berupa air pencampur yang didapatkan dari PDAM, air rawa serta air sumur pada lokasi yang berbeda- beda, dengan menggunakan Scanning Dispersive Spectroscopy (EDS) dan alat Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui bentuk dan ukuran partikel dari beton serta kandungan senyawa yang terdapat didalamnya. Hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan pada bahan solutan (air campuran) terdapat kandungan Cl yang terkandung dimana dapat menimbulkan pori pada beton dengan ukuran sebesar 1,44 µm. SiO2 dan CaO yang mempengaruhi kuat desak pada beton serta SO4 yang mempengaruhi kekasaran dari permukaan beton dimana kandungan SO4 < mg/l memiliki bentuk permukaan halus, sedangkan beton dengan bahan uji air yang memiliki massa SO4 > 4 mg/l memiliki bentuk permukaan kasar.
Karakteristik Swelling Tanah Terhadap Variasi Butiran Dari Pengujian Tingkat Kepadatan Wahab, Nurhilaliah; Oktavianne, Siti Nurhadijha; Karim, M. Arifuddin; Aminuddin, Muliadi; Maruddin, Mukti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Januari 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/ep2cys39

Abstract

Pengembangan tanah merupakan proses bertambahnya volume tanah secara perlahan-lahan akibat tekanan air pori. Pengembangan terjadi akibat adanya perubahan kadar air pada tanah tersebut, sehingga dibutuhkan tingkat kepadatan yang tinggi untuk memperkecil potensi pengembangan yang terjadi pada tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan tanah dan mengetahui pengaruh variasi butiran terhadap nilai pengembangan pada tanah. Pengujian laboratorium dimulai dari mempersiapkan bahan uji dengan variasi butiran, yaitu 80% halus: 20% kasar, 60% halus: 40% kasar, 40% halus: 60% kasar, 20 % halus: 80% kasar. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisik tanah, kemudian tanah dipadatkan dengan kepadatan kering maksimum, hingga akhirnya dilakukan pengujian pengembangan pada masing-masing sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variasi tanah dengan 20% butir halus (PI=11.306%), (LI=32.118%) menunjukkan nilai liquid limit dan indeks plastisitas yang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase 40% butir halus (PI=12.515%), (LI=39.146%); pada persentase 60% butir halus (PI=13.192%), (LI=41.664%); dan pada persentase 80% butiran halus (PI=15.107%), (LI=46.685). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar persentase butiran halus pada tanah maka potensi pengembangan yang terjadi juga akan semakin tinggi, dan sebaliknya semakin banyak kandungan butiran kasar pada tanah maka nilai pengembangannya semakin kecil.