Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan produksi ujaran dalam menolak undangan antara siswa yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang tinggi dan rendah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan purposive sampling. Sasaran penelitian ini adalah 4 siswa dengan nilai IELTS lebih dari atau sama dengan 6.5 dan 4 siswa dengan nilai IELTS kurang dari atau sama dengan 5. Tes berbicara dengan metode roleplay digunakan sebagai alat pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan Bahasa Inggris yang tinggi mampu memproduksi ujaran yang lebih bervariasi dalam menolak undangan dan mampu menggunakan strategi penolakan yang berbeda dalam situasi sosial yang berbeda.The aim of this study was to find out whether there was a difference of speech act set of refusal between high proficiency and low proficiency students. This research was qualitative research using purposive sampling. The subjects were 5 students who have 6.5 IELTS score or higher and 5 students who have 5 IELTS score or lower. Speaking test and roleplay method were used to collect the data. The result of this research showed that high proficiency students produce more uterances to express refusal than the those with low proficiency. This indicates that higher proficiency students produce various uterances in the different social contexts.Keywords: speech act, refusal, high proficiency, low proficiency.
Copyrights © 2018