Penelitian ini akan difokuskan untuk menjelajahi diskursus pendidikan pesantren. Sejak awal pesantren berdiri hingga pada saat ini pesantren terus menggembleng anak didiknya dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan khususnya pada ranah ilmu keagamaan. Sehingga konsekuensinya mampu berkontribusi dan beradaptasi pada kehidupan yang beragam. Berdasarkan itu, pada penelitian ini penulis hendak memilih cara yang berbeda, yaitu beranjak dari realitas empiris pendidikan dan keilmuan di pesantren, kemudian merumuskan kesimpulan teoritis tentang paradigma pesantren. Jika metode pertama berangkat dari kenyataan menuju capaian, maka metode yang digunakan penulis pada saat ini ialah beralih dari kenyataan menuju paradigma pemikiran. Cara kedua ini akan lebih berpusat terhadap landasan pemikiran pesantren, yakni orientasi pendidikan dan perspekti pesantren terkait kedudukan ilmu pengetahuan. Melalui ciri primordial ini, penulis akan mencoba menyingkap kedudukan ilmu, selaku menu utama dalam aktivitas pendidikan. Orientasi pendidikan pesantren secara garis besar, ada empat. Pertama, melestarikan dan menyebarluaskan ajaran Aswaja. Kedua, memprioritaskan perkembangan moral, ketimbang intelektual. Meski demikian, intelektualitas pihak-pihak yang berkecimpung di pesantren tidak perlu diragukan. Ketiga, membentuk lulusan yang cakap dalam membina umat. Keempat, menumbuhkan sifat ekhlas mengabdi dalam relung hati para santri.
Copyrights © 2024