Kemiskinan masyarakat pesisir merupakan persoalan sosial yang kompleks dan multidimensi, yang hingga kini masih menjadi tantangan dalam pembangunan daerah. Artikel ini membahas kemiskinan pesisir di Kabupaten Takalar dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan nelayan dan pemangku kepentingan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor struktural, seperti keterbatasan akses modal, pasar, pendidikan, kesehatan, serta minimnya infrastruktur dan dukungan kebijakan yang berpihak pada nelayan kecil. Relasi patron-klien dengan tengkulak memperkuat lingkaran ketergantungan, sementara strategi adaptif masyarakat, seperti diversifikasi mata pencaharian dan pemanfaatan jaringan sosial, hanya bersifat sementara dan tidak mampu mengubah kondisi struktural. Penelitian ini menegaskan bahwa kemiskinan pesisir bukan semata persoalan ekonomi, melainkan hasil dari konfigurasi ekonomi-politik dan sosial-budaya yang saling terkait. Temuan ini berkontribusi terhadap pengembangan teori sosiologi kemiskinan dengan menyoroti interaksi antara faktor struktural, kultural, dan strategi adaptif komunitas. Selain itu, hasil penelitian dapat menjadi rujukan bagi perumusan kebijakan pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan sosial.Poverty in coastal communities is a complex and multidimensional social problem that continues to challenge regional development in Indonesia. This article examines coastal poverty in Takalar Regency using a qualitative approach through field observations and in-depth interviews with fishermen and local stakeholders. The findings reveal that fishermen’s poverty is predominantly shaped by structural factors, including limited access to capital, markets, education, health services, as well as inadequate infrastructure and weak policy support for small-scale fishers. The patron–client relationship with local middlemen reinforces cycles of dependency, while community adaptive strategies, such as livelihood diversification and reliance on kinship networks, remain temporary and insufficient to transform structural constraints. This study highlights that coastal poverty is not merely an economic issue but the outcome of intertwined economic, political, and socio-cultural configurations. The research contributes to the development of sociological theories of poverty by emphasizing the interaction between structural constraints, cultural dimensions, and community adaptive strategies. Furthermore, the findings provide policy insights for more inclusive and socially just regional development.
Copyrights © 2025