Penerapan teknologi drip fertigasi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, waktu, dan tenaga kerja dalam pemeliharaan di kebun sayuran. Teknologi drip fertigasi (penyiraman dan pemupukan secara tetes dan bersamaan) sebagai upaya mengatasi dampak negatif perubahan iklim (kekeringan) yang banyak dialami oleh kelompok tani termasuk KWT Selasih. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mitra mengenai teknologi drip fertigasi agar produksi dan kualitas sayuran meningkat. Selain itu, kegiatan ini juga membekali mitra dengan keterampilan pengolahan bahan organik menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC), pengenalan ecoenzim, dan sistem pertanaman secara permakultur. Kegiatan pengabdian ini berlangsung sejak September-November 2025 di KWT Selasih, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya sayuran menggunakan drip fertigasi berbasis gravitasi. Hasil pre-test menunjukkan 50% dari anggota KWT sudah memiliki pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan teknologi drip fertigasi serta manfaatnya dalam budidaya tanaman sayuran. Bahkan 75% dari anggota KWT sudah mengetahui bahwa penggunaan teknologi drip fertigasi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan hampir semua anggota KWT sudah bisa membedakan antara teknologi drip fertigasi dengan metode penyiraman tradisional. Setelah penyuluhan, pengetahuan anggota KWT terkait teknologi drip fertigasi meningkat dengan menunjukkan jawaban 100% benar. Kegiatan ini juga menempatkan seperangkat teknologi drip fertigasi berbasis gravitasi di kebun mitra. Informasi kegiatan ini juga telah tersebar melalui media online dan channel Youtube. Kata kunci: Drip fertigasi, pertanian perkotaan, kelompok wanita tani, sayuran. ABSTRACT The application of drip-fertigation technology in the Women Farmers Group (KWT) was carried out to improve the efficiency of water use, time, and labor in maintaining vegetable gardens. Drip-fertigation technology (watering and fertilizing simultaneously) is an effort to overcome the negative impacts of climate change (drought) which is widely experienced by farmer groups including KWT Selasih. This community service activity aims to increase the knowledge, insight, and skills of partners regarding drip-fertigation technology to increase vegetable production and quality. In addition, this activity also equips partners with skills in processing organic materials into compost and liquid organic fertilizer (POC), an introduction to ecoenzymes, and permaculture planting systems. This community service activity took place from September to November 2025 at KWT Selasih, Bangkala Village, Manggala District, Makassar City. This activity succeeded in increasing knowledge and skills about vegetable cultivation using gravity-based drip-fertigation. Pre-test results showed that 50% of KWT members already had knowledge about what is meant by drip fertigation technology and its benefits in vegetable cultivation. In fact, 75% of KWT members already know that using drip fertigation technology can increase water efficiency, and almost all KWT members can differentiate between drip fertigation technology and traditional watering methods. After the extension, KWT members' knowledge of drip fertigation technology increased, with 100% of the answers being correct. This activity also included the placement of a gravity-based drip-fertigation technology kit in partner gardens. Information about this activity has also been disseminated through online media and YouTube channels. Keywords: Drip-fertigation, urban farming, vegetables, women farmer groups.
Copyrights © 2025