Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Karakter Fisik Umbi Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascaloncium L.) Widiayani, Nuniek; Syam'un, Elkawakib; Dariati, Tigin; Iswoyo, Hari; Dungga, Novaty Eny; Faried, Muhammad
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v5i1.598

Abstract

This study aimed to analyze the various physical characteristics of the bulbs of several shallot varieties, which are widely developed in Indonesia. The various characteristics of shallot bulbs are essential to know. This research was conducted from May to June 2023 at the Teaching Farm, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar, South Sulawesi. The study was arranged in a randomized block design (RBD). Seven varieties of onions are the object of research namely Sanren F1 F1, Lokana, Rubaru, Ambassador 3 Agrihorti, Violetta 2 Agrihorti, Kramat 1 1, dan Mentes . Sampling was done randomly on each treatment plot. The number of bulbs sampled was 5 per variety in each replication. The parameters observed included equatorial diameter (cm), polar diameter (cm), bulb thickness (cm), average geometric diameter (cm), average arithmetic diameter (cm), bulb weight (g), and bulb volume (cm3), and shape index, then those parameters are calculated using formulas. The Lokana variety has the largest bulb size compared to other varieties. In general, the seven shallot varieties had equatorial diameters ranging from 2.03 to 3.02 cm, polar diameters ranging from 2.51 to 3.12 cm, bulb thickness ranging from 2.25 to 2.73 cm, bulb weights ranging from 6. 30 – 14.36 g, the volume between 7.60 – 26.27 cm3, geometric diameter between 2.29 – 2.95 cm, arithmetic diameter between 2.29 – 2.96 cm. The Lokana variety has greater physical characteristics than other varieties. Penelitian mengenai karakter fisik umbi bawang merah masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai karakter fisik dan geometrikal umbi beberapa varietas bawang merah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Berbagai karakter dari umbi bawang merah menjadi penting untuk diketahui. Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei hingga Juni 2023, di Teaching Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada ketinggian 9 mdpl.  Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Tujuh varietas bawang yang menjadi objek penelitian yaitu Sanren F1 F1, Lokana, Rubaru, Ambassador 3 Agrihorti, Violetta 2 Agrihorti, Kramat 1 1, dan Mentes. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada setiap petakan perlakuan. Jumlah umbi yang dijadikan sampel sebanyak 5 buah per varietas pada setiap ulangan. Parameter yang diamati meliputi diameter equitorial (cm), diameter polar (cm), tebal umbi (cm), rata-rata diameter geometrik (cm), rata-rata diameter aritmetika (cm), bobot umbi (g), volume umbi (cm3), dan indeks bentuk, lalu parameter tersebut dihitung menggunakan rumus. Varietas Lokana memiliki ukuran umbi yang paling besar, dibandingkan varietas lainnya. Tujuh varietas bawang merah memiliki diameter equitorial berkisar antara 2,03 – 3,02 cm, diameter polar antara 2,51 – 3,12 cm, ketebalan umbi antara 2,25 – 2,73 cm, bobot umbi antara 6,30 – 14,36 g, volume antara 7,60 – 26,27 cm3, diameter geometrik antara 2,29 – 2,95 cm, diameter aritmetik antara 2,29 – 2,96 cm. Varietas Lokana memiliki karakter fisik yang lebih besar dibandingkan varietas lainnya.
PENERAPAN TEKNOLOGI DRIP-FERTIGASI PADA KEBUN SAYURAN KWT BATUA RAYA VIII, KOTA MAKASSAR Dermawan, Rahmansyah; Nurfaida, Nurfaida; Dariati, Tigin; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Iswoyo, Hari; Mantja, Katriani; Ridwan, Ifayanti; Juita, Nirmala
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan teknologi pada kebun sayuran di Kelompok Wanita Tani (KWT) perlu dilakukan untuk peningkatan efisiensi terutama dalam hal pemeliharaan tanaman. Penyiraman dan pemupukan tanaman secara manual dapat dilakuan tetapi akan menguras tenaga dan waktu. Penerapan teknologi drip-fertigasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan tanaman di kebun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra mengenai pemeliharaan kebun sayuran menggunakan teknologi drip-fertigasi. Teknologi drip-fertigasi mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang dialami mitra dalam hal penyiraman dan pemupukan tanaman sayuran di kebun. Drip-fertigasi meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk dalam mengatasi dampak negatif perubahan iklim (kekeringan). Teknologi penyiraman dan pemupukan yang baik diharapkan meningkatkan produksi dan kualitas tanaman sayuran di kebun-kebun KWT. Tujuan lain, agar ibu-ibu anggota KWT semakin bersemangat dan bergairah dalam melakukan kegiatan budidaya sayuran karena adanya teknologi penyiraman dan pemupukan secara bersamaan (fertigasi) yang meringankan beban kerja, menghemat waktu, dan biaya. Kegiatan ini membekali mitra dengan keterampilan budidaya tanaman sayuran, diperkenalkan dengan teknologi drip-fertigasi, dan mendapatkan pengetahuan, wawasa serta keterampilan mengenai penyiraman dan pemupukan yang baik. Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan di lokasi mitra, yaitu di KWT BATUA RAYA VIII di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Luaran dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetatahuan dan keterampilan tentang budidaya sayuran berbasis drip-fertigasi, teknologi tepat guna berupa instalasi drip-fertigasi yang dapat digunakan oleh mitra,  dan tersebarnya pengetahuan dan informasi terkait kegiatan ini di media massa dan online. ABSTRACT Technology development in vegetable gardens in women farmer groups (KWT) needs to be done to increase efficiency, especially in terms of plant maintenance. Manual watering and fertilizing of plants can be done but it will drain energy and time. The application of drip-fertigation technology is expected to increase efficiency in plant maintenance in the garden.  This community service activity aims to provide knowledge and skills to partners regarding the maintenance of vegetable gardens using drip-fertigation technology. Drip-fertigation technology can be a solution to the problems experienced by partners in terms of watering and fertilizing vegetable plants in the garden. Drip-fertigation increases the efficiency of water and fertilizer use in overcoming the negative impacts of climate change (drought). Good watering and fertilization technology is expected to increase the production and quality of vegetable crops in KWT gardens. Another goal is to make the women members of KWT more enthusiastic and passionate in doing vegetable cultivation activities because of the technology of watering and fertilizing simultaneously (fertigation) which lightens the workload, saves time, and costs. This activity equipped partners with vegetable cultivation skills, introduced them to drip-fertigation technology, and gained knowledge, awareness and skills regarding proper watering and fertilization. This activity took place for 6 months at the partner location, namely at KWT BATUA RAYA VIII in Paropo Village, Panakukang District, Makassar City. The output of this activity is an increase in knowledge and skills about drip-fertigation-based vegetable cultivation, appropriate technology in the form of drip-fertigation installations that partners can use, and the spread of knowledge and information related to this activity in mass media and online. Keywords: Drip-fertigation, urban agriculture, women farmer groups, vegetables.
PENDAMPINGAN PETANI DALAM PENINGKATAN KUALITAS BUAH MELON DENGAN TRICHODERMA DAN BIOCHAR DI KWT ALAMANDA, KELURAHAN PACCERAKKANG Mantja, Katriani; Dermawan, Rahmansyah; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Ridwan, Ifayanti; Sulaeha, Sulaeha; Nurfaida, Nurfaida; Iswoyo, Hari; Faried, Muhammad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.35920

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan komponen pendukung ketahanan pangan di kota. Salah satunya yang berada di Kota Makassar, KWT Alamanda, belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan biochar pada budidaya tanaman di lahannya. Selain itu, pengetahuan terkait manfaat mikroba yang dapat membantu dalam meningkatkan ketahanan tanaman budidaya terhadap serangan penyakit terutama Trichoderma juga masih kurang dikalangan KWT mitra ini. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai transfer pengetahuan kepada mitra tentang penggunaan Biochar dan Trichoderma pada budidaya tanaman Melon. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan dalam bentuk pendampingan budidaya Melon pada lahan KWT mitra. Selama kegiatan pengabdian, kelompok mitra secara aktif mengikuti penyuluhan dan pelatihan.  Sebanyak 20 orang anggota KWT Alamanda mengikuti kegiatan ini. Pendampingan dilakukan pada semua tahapan budidaya melon menggunakan biochar dan Trichoderma yang dilaksanakan pada  demonstration plot sejak persiapan lahan sampai panen. Dari kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra sebesar 25% dalam melakukan budidaya tanaman melon yang diindikasikan oleh hasil pre-test dan post-test. ABSTRACT Women Farmers Group (KWT) is a supporting component of food security in the city. One of the KWTs in Makassar City, KWT Alamanda, does not have the knowledge and skills to utilize biochar in cultivating crops on their land. In addition, knowledge related to the benefits of microbes that can help increase the resistance of cultivated plants to disease attacks, especially Trichoderma, is still lacking among these KWT partners. The purpose of this community service is to transfer knowledge to partners about the use of Biochar and Trichoderma in Melon crop cultivation. The method used in this community service activity is counseling and training in the form of Melon cultivation assistance on the KWT partner's land. The partner group actively participated in counseling and training during the service activities.  A total of 20 members of KWT Alamanda participated in this activity. Assistance is carried out at all stages of melon cultivation using biochar and Trichoderma, which are carried out on demonstration plots from land preparation to harvest. From the service activities, it can be concluded that partners' knowledge and skills increased by 25% in cultivating melon plants, as indicated by the pre-test and post-test results. Keywords: Melon, KWT, Biochar, Trichoderma.
Perencanaan Lanskap Pulau Kayangan Sebagai Objek Wisata di Kota Makassar Panggabean, Yopie Brian Suryadi; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i1.27329

Abstract

Pulau Kayangan merupakan salah satu pulau kecil di Kota Makassar yang memilikipotensi sumberdaya alam lingkungan yang cukup besar untuk menjadi objek wisatadi Kota Makassar. Akan tetapi, saat ini kondisi Pulau Kayangan kurang nyamansebagai tempat wisata bahari karena kondisinya yang kurang terawat. Oleh karenaitu, dilakukan kegiatan perencanaan ini yang bertujuan untuk membuat perencanaanlanskap Pulau Kayangan. Perencanaan lanskap ini dilaksanakan dengan metodeutama survei secara analisis deskriptif. Pengumpulan data dan informasi dilakukandengan teknik observasi, kuesioner, wawancara kepada pengelola dan pengunjung.Metode yang digunakan adalah metode perencanaan lanskap yang melalui beberapatahap yaitu persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan. Konsepdasar dari perencanaan Pulau Kayangan ini adalah menciptakan sebuah kawasanwisata pulau yang berkelanjutan, dengan menawarkan keindahan dan kenyamanan dilokasi tapak. Konsep pengembangan Pulau Kayangan ini meliputi konsep tata ruang,konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas dan utilitas. Konsep tata ruangterdiri atas ruang wisata aktif, ruang wisata pasif dan ruang pengelola. Konsep tatahijau meliputi fungsi penyambut, fungsi peneduh, fungsi estetika, fungsi pembatas,dan fungsi pengarah. Konsep sirkulasi berupa sirkulasi untuk manusia yang akanmenghubungkan satu area dengan area lainnya. Konsep fasilitas dan utilitasmerupakan elemen yang memiliki karakter keras atau hard material dan menjadipelengkap keindahan dari soft material.
Analisis Potensi Pengembangan Agrowisata Berbasis Komoditas Kopi di Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Dariati, Tigin; Iswoyo, Hari; Sauqi, Muhammad
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i2.32331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pengembangan agrowisataberbasis komoditas kopi di Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Penelitianini dilaksanakan di Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Provinsi SulawesiSelatan. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei (studi literatur, observasi, danwawancara). Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja, dengan jumlah respondensebanyak 30 orang. Data yang terkumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptifkuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Tombolo Pao cukupberpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah agrowisata berbasis komoditas kopikarena sumber daya alam yang mendukung, dan antusias para petani kopi dengan100% petani setuju untuk mendukung pengembangan agrowisata berbasis komoditaskopi. Namun, perlu dilakukan pengembangan fungsional terutama pada aspekaksesibilitas dan sumber daya manusia. Hal ini karena untuk menunjangterlaksananya kegiatan agrowisata maka sumber daya alam dan juga sumber dayamanusia harus mendukung, termasuk dalam hal keterampilan petani dalam teknikbudidaya. Hasil studi menunjukkan jumlah masyarakat yang belum melakukanteknik pengolahan kopi secara benar seperti fermentasi dan sortasi masih cukup besaryaitu di atas 80%.
Analisis Pemeliharaan Lanskap Perumahan Citraland Celebes Kabupaten Gowa Dariati, Tigin; Eny Dungga, Novaty; Hidayati M, Anugerah; Faried, Muhammad
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.35621

Abstract

Pemeliharaan yang baik merupakan salah satu bukti dari keberhasilan pengelolaan lanskap. Citraland Celebes merupakan perumahan yang memiliki ruang terbuka hijau yang cukup besar. Citraland Celebes berfokus pada kebutuhan penghuni perumahan, sehingga dalam perencanaan pembuatan taman telah memperhitungkan manajemen pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pemeliharaan lanskap perumahan Citraland Celebes dan mengajukan usulan strategi pelaksanaan lanskap untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan metode analisis SWOT. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei berupa wawancara kepada pihak pengelola, pekerja, kuesioner untuk penghuni dan pengunjung serta dilakukan pengamatan kegiatan pemeliharaan di lapangan. Kemudian data yang telah diperoleh dilakukan analisis komperatif dan SWOT. Sekalipun pekerja pemelihara taman di perumahan Citraland tidak semuanya memiliki keterampilan di awal bekerjanya, tetapi karena Citraland sering melakukan pelatihan bagi para pekerjanya, maka secara umum kondisi taman dan jalur hijau perumahan Citraland Celebes pemeliharaannya sudah cukup baik. Program-program yang berkaitan dengan pemeliharaan seperti kegiatan pemeliharaan dan pengadaan alat dan bahan sudah cukup baik. Keterampilan pekerja dalam bidang lanskap perlu ditingkatkan melalui pelatihan.
Identifikasi dan Analisis Potensi Kelayakan Wisata Hutan Mangrove di Kawasan Ekowisata Tanarajae, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan Agung, Muhammad Rezki; Yanti, Cri Wahyuni Brahmi; Dariati, Tigin; Mantja, Katriani
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.41686

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kawasan Ekowisata Tanarajae yang terletak di Desa Bontomanai Kecamatan Labbakkang Kabupaten Pangkep. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis potensi kelayakan wisata hutan mangrove di kawasan ekowisata Tanarajae. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk survei dengan metode analisis deskriptif  kuantitatif.  Tahap penelitian terdiri dari inventarisasi, analisis, dan sintesis. Analisis potensi  kelayakan  ekowisata pada lokasi penelitian menggunakan metode skoring berdasarkan metode dari Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Metode ini terdiri dari delapan kriteria analisis yaitu daya tarik, keunikan, keutuhan sumberdaya alam, kenyamanan, aksesibilitas, luasan jelajah, nilai sejarah, dan aspirasi Masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh berupa nilai kelayakan wisata secara total dari delapan indikator penilaian sebesar 503,26 yang artinya layak untuk dikembangkan. Kondisi Kawasan ekowisata Tanarajae saat ini belum tertata dengan baik, banyak sampah, dan fasilitasnya juga masih kurang lengkap. Rekomendasi yang diusulkan terkait pengembangan kawasan menjadi kawasan wisata hutan mangrove antara lain adalah perbaikan jalur sirkulasi, penyediaan beberapa fasilitas seperti sumber air bersih, toilet, tempat sampah, lampu jalan, papan informasi, dan perbaikan beberapa fasilitas yang sudah rusak. Selain itu direkomendasikan pula penanaman vegetasi mangrove secara berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat setempat untuk peningkatan perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.
Redesain Lanskap SMA Negeri 3 Nabire Papua Tengah dengan Konsep Lingkungan Edukasi Dariati, Tigin; Ridwan, Ifayanti; Hasyim, Juniar
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i2.42490

Abstract

Salah satu yang dapat menunjang kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah yaitu lingkungan sekolah yang dapat menjadi wadah pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk meredesain lanskap sekolah dengan konsep lingkungan edukasi yang lebih fungsional dan estetik sehingga dapat menciptakan kenyamanan bagi pengguna tapak. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk survey dengan metode analisis deskriptif. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan dan perancangan. Adapun konsep pengembangan tapak ini terdiri atas konsep pengembangan ruang, konsep pengembangan tata hijau, konsep pengembangan sirkulasi, dan konsep pengembangan fasilitas utilitas. Konsep pengembangan ruang terbagi menjadi beberapa area diantaranya area taman, area edukasi dan area publik. Konsep pengembangan tata hijau terdiri dari beberapa vegetasi diantaranya vegetasi fungsi produksi, tanaman obat keluarga, fungsi peneduh, fungsi pengarah, fungsi estetika, fungsi penyerap polutan dan fungsi penutup tanah. Konsep pengembangan sirkulasi terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan. Adapun konsep pengembangan fasilitas dan utilitas yaitu gazebo, papan informasi, greenhouse dan rumah kompos, rumah hidroponik, pot bunga, tempat sampah, lapangan olahraga, tempat duduk, tempat penjemputan, pergola, gapura, ruang osis, pos satpam dan parkiran. Beberapa fasilitas dan vegetasi yang dipilih merupakan hasil pertimbangan dari pihak sekolah SMA Negeri 3 Nabire.
POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN LANSKAP PADA KELOMPOK WIRAUSAHA PANAIKANG DI KOTA MAKASSAR Nurfaida, .; Mantja, Katriani; Dachlan, Amirullah; Dariati, Tigin
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2016
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i1.1477

Abstract

Elemen utama di dalam lanskap adalah elemen tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam pembangunan suatu taman atau lanskap diperlukan pemasok bahan bibit tanaman lanskap selain arsitek lanskap, kontraktor lanskap, dan pengelola lanskap. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok mitra terutama dalam perbanyakan tanaman, pemeliharaan tanaman, dan pembuatan taman sehingga potensi yang dimiliki dapat mendukung pengembangan wirausaha tanaman lanskap. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pengumpulan data melalui kuisioner, pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan, analisis deskriptif, analisis SWOT, dan rekomendasi. Mitra kegiatan ini adalah kelompok wirausaha tanaman lanskap Panaikang yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa untuk menyediakan bibit umumnya dibeli dari Jawa (41%). Teknik perbanyakan yang sudah dilakukan kelompok mitra adalah biji (80%), setek (80%), dan cangkok (80%) dengan jenis tanaman yang diperbanyak, antara lain, kembang kertas, kamboja, pucuk merah, dan tanaman buah-buahan. Dalam melakukan perbanyakan, umumnya tanaman langsung ditanam (82%) tanpa menggunakan hormon tumbuh (90%). Selain menjual bibit tanaman, kelompok mitra juga terlibat dalam pembuatan taman (70%) terutama taman rumah tinggal (47%) yang dibuat berdasarkan desain kelompok mitra sendiri (100%). Terkait pengelolaan, kelompok mitra umumnya hanya melakukan kegiatan pemeliharaan berupa penyiraman tanaman (59%). Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilakukan dengan penyampaian materi mengenai peluang bisnis tanaman lanskap, teknik perbanyakan tanaman, teknik pemeliharaan tanaman, dan pembuatan taman. Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kelompok mitra telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan guna pengembangan wirausaha tanaman lanskap.  Kata kunci: perbanyakan tanaman, tanaman lanskap, wirausaha
PENGELOLAAN LIMBAH PASAR MENUJU ‘PASAR SWAKELOLA SAMPAH’ DI KOTA MAKASSAR Dariati, Tigin; Mustari, Kahar; Padjung, Rusnadi; Widiayani, Nuniek
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.2157

Abstract

Pasar tradisional memiliki potensi yang sangat besar dalam hal limbah organik berupa sisa sayuran, buah, daun, nasi, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos dan Pupuk Organik Cair (POC). Namun tingkat pengelolaan sampah organik di pasar tradisional masih rendah. Hal ini  disebabkan karena kurangnya kesadaran dan minimnya pengetahuan pedagang pasar mengenai masalah yang dapat ditimbulkan oleh sampah organik dan peluang pemanfaatannya. Mengingat besarnya potensi sampah organik yang dihasilkan oleh pasar tradisional, maka sebuah program IbM diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hal swakelola sampah. Kegiatan pengabdian ini dikemas dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan pembuatan demplot rumah kompos yang akan diberikan pada Pasar Inpres Panakukang (Pasar Toddopuli) yang berada di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Penyuluhan dan pelatihan meliputi materi pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dan POC dengan sistem anaerob dan teknik kewirausahaannya termasuk pengemasan dan pemasaran produk kompos dan POC.  Kata Kunci: kompos, limbah pasar, pupuk organik cair, swakelola sampah, sampah organik.