Kecemasaan merupakan masalah yang ditandai dengan menolak diberikan Tindakan keperawatan, ganguan tidur, gelisah, khawatir, takut, mudah menanggis, menurunya nafsu makan Kehadiran dukungan keluarga dapat mengurangi tingkat kecemasan pasien serta memengaruhi tingkat dukungan yang mereka terima.Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan Tingkat kecemasan anak penderita gagal ginjal kronik usia 5-18 tahun di RSUP Haji Adam Malik. Jenis penelitian ini adalah analisis korelasi dengan pendekatan Croos Sectional. Populasi dalam studi ini adalah keluarga dan anak GGK , sampel dalam penelitian ini adalah 73 orang menggunakan teknik sampling total. Alat yang digunakan untuk mengukur Tingkat kecemasan anak penderita gagal ginjal kronik adalah kuesioner Zung-Self Rating Anxiety . Dari data 18 orang (24.7%) mempunyai dukungan keluarga baik dengan kecemasan pada anak kategori tidak cemas 10 orang (13.7%), kategori kecemasan ringan 6 orang (8.2%) kategori kecemasan sedang 2 orang (2.7%). Dari 37 orang (50.7%) mempunyai dukungan keluarga cukup dengan kecemasan pada anak kategori tidak cemas 5 orang (6.8%), kategori kecemasan ringan 22 orang (30.1%), kategori kecemasan sedang 10 orang (13.7%). Dari 18 orang (24.7%) mempunyai dukungan keluarga kurang dengan kecemasan pada anak kategori tidak cemas 3 orang (4.1%), kategori kecemasan ringan 5 orang Disimpulkan bahwa ada hubungan Dukungan keluarga dengan Tingkat kecemasaan anak penderita GGK usia 5-18 tahun di rsup haji adam malik (nilai p = 0,005). Saran dalam studi ini Diharapkan dapat meningkatkan dukungan keluarga dalam mengurangi kecemasaan pada anak melalui memberikan pendidikan relizi pada anak, senangtiasa mendampingi anak dalam dalam pengobatan gagal ginjal kronik.
Copyrights © 2025