Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah merupakan elemen kunci dalam manajemen sekolah modern, terutama untuk pengelolaan sumber daya dan inovasi di era otonomi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program pembinaan pengawas sekolah terhadap peningkatan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah di kluster SD Negeri 067255 Medan. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experiment (pre-test dan post-test one-group design), penelitian melibatkan 15 kepala sekolah dasar dalam kluster yang menerima program pembinaan intensif selama tiga bulan oleh pengawas sekolah. Program pembinaan difokuskan pada tiga indikator kewirausahaan: inovasi pembelajaran, pengelolaan sumber daya non-budgeter, dan kemampuan networking. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert (pre-test dan post-test) yang mengukur tingkat kompetensi kewirausahaan kepala sekolah, didukung oleh wawancara mendalam dengan pengawas dan beberapa kepala sekolah. Hasil uji statistik dependent menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada skor rata-rata kompetensi kewirausahaan kepala sekolah setelah menerima program pembinaan (t = 6.78; p < 0.01). Peningkatan paling menonjol terjadi pada dimensi kemampuan networking dan inovasi pembelajaran. Wawancara kualitatif menegaskan bahwa program pembinaan berhasil karena relevansi materi, pendekatan coaching yang personal, dan komitmen pengawas dalam memfasilitasi praktik nyata. Penelitian ini merekomendasikan standarisasi program pembinaan kewirausahaan bagi kepala sekolah yang melibatkan pengawas sebagai coach dan mentor, serta integrasi indikator kewirausahaan ke dalam penilaian kinerja kepala sekolah untuk memperkuat budaya inovasi dan kemandirian sekolah dasar.
Copyrights © 2025