Implementasi Kurikulum Merdeka (KM) menimbulkan tantangan dalam mentransformasikan kebijakan ke dalam praktik kelas, menuntut pergeseran peran Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dari administratif menjadi kepemimpinan pedagogis yang strategis. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi Wakil Kurikulum dalam menjamin keputusan kurikulum secara signifikan memengaruhi kualitas pembelajaran dan capaian kompetensi siswa. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif-deskriptif di SDN Sumur Welut 3 Surabaya, temuan utama mengindikasikan integrasi bimbingan dan supervisi melalui dua strategi: (1) penguatan karakter dan kompetensi melalui sistem rotasi ketua kelompok bulanan yang membangun kepemimpinan dan kolaborasi siswa; dan (2) budaya evaluasi berkelanjutan melalui forum "Kamis Giat" yang meninjau video praktik, mendorong perencanaan pembelajaran mendalam guru. Dengan demikian, peran non-administratif Wakil Kurikulum terbukti krusial sebagai agen perubahan dalam menjembatani kesenjangan antara kebijakan KM dan implementasi efektif di lapangan.
Copyrights © 2025