Dalam proyek konstruksi, berbagai permasalahan sering muncul, salah satunya terkait Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan aspek prioritas yang harus diperhatikan, karena kurangnya penerapan sistem ini dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan kerugian bagi perusahaan akibat meningkatnya biaya penanganan kecelakaan, baik ringan maupun berat. Penelitian ini dilakukan pada proyek pekerjaan konstruksi jalan ruas Piru–Taniwel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel penelitian diambil secara acak dan dianalisis menggunakan metode Analisis Regresi Linear Berganda untuk menentukan prioritas variabel. Data hasil kuesioner diolah menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) dengan metode analisis deskriptif dan perhitungan nilai mean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat penerapan SMK3, dengan faktor paling berpengaruh yaitu rendahnya kesadaran dan implementasi sistem manajemen K3 baik dari pihak perusahaan maupun pekerja. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini juga memberikan beberapa alternatif solusi untuk mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut.
Copyrights © 2025