Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Kerusakan Dan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Ruas Jalan Piru-Loun Kabupaten Seram Bagian Barat Tauran, Franklin; Huwae, David Daniel Marthin; Talakua, Elisabeth
KOLONI Vol. 3 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v3i4.682

Abstract

The Piru-Loun road section of West Seram Regency has a road width of 6m and a road length of 9.35km. The road damage that occurred was 4.35km long starting from STA 5+000 - 9+350. The damage that occurs is that the surface experiences deformation, grain release, cracks, and even holes, the potholes in the road have reached the pavement foundation layer and some even have visible subgrade layers. Technically, road damage indicates a condition where the road is structurally and functionally no longer able to provide optimal services for traffic activities. The aim of this research is to determine the damage and condition of the road, compare the thickness of the flexible pavement overlay and plan the budget (RAB). Damage analysis uses the Bina Marga method and in planning the thickness of the added layer (Overlay), the 1993 Aashto method and the 2017 Road Pavement Design Manual method, which are planning methods for determining the thickness of Indonesian standard pavement layers, the differences between the two flexible pavement methods (Flexible Pavement) will be shows which method is more efficient in application at the damage location. The results of the damage analysis show a priority order value of 5, included in the periodic maintenance program. The result of the added layer thickness using the 2017 Road Pavement Design Manual method was 2.5 cm and the 1993 Aashto method was 5.4 cm. The results of the analysis of the Cost Budget Plan for an added layer thickness of 5.4 cm amounted to IDR 973,858,542.62
Analisis CBR Subgrade Ruas Jalan Waisarisa – Piru Kabupaten Seram Bagian Barat Leuwol, Corneles; Latar, Sjafrudin; Talakua, Elisabeth
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 7 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i7.143

Abstract

Ruas jalan Waisarisa – Piru  merupakan Ruas jalan yang menghubungkan antara Desa Waisarisa dengan Kota Piru. Ruas jalan ini memiliki Panjang 17,1 Km  yang sebagian besar Ruas Jalan ini berada di antara jurang dan tebing. Pada STA 13 + 200 terjadi kerusakan struktur perkerasan yang telah mengalami penurunan di akibatkan kelongsoran pada tebing.Lokasi yang menjadi titik rawan longsor saat ini sangat berbahaya apalagi titik lokasi tersebut juga merupakan akses lalulintas dimana pengguna jalan yang sering melintasi  kawasan itu,  Berdasarkan cirinya tanah tersebut merupakan tanah lempung sehingga tanah tidak mampu menahan beban dari perkerasan pada ruas jalan akibat dari konsistensi tanah yang tidak stabil. Sebagaimana indikatornya dapat diketahui dari kondisi permukaan jalan,yang mengalami kerusakan.Penelitian tanah menggunakan metode ASTM untuk pengujian propertis, untuk menentukan karateristik tanah menggunakan metode USCS dan AASTHO sedangkan untuk pengujuan utama menggunakan metode CBR.Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil pengujian tanah dasar Ruas Jalan Waisarisa – Piru ,Kecamatan Seram Barat setelah dilakukan pemeraman dengan umur pemeraman 0 hari menghasilkan nilai CBR 0,1” sebesar 2,30769 dan 0,2” sebesar 5,3785 diikuti dengan nilai CBR terhadap pemeraman 7 hari untuk 0,1” sebesar 2,5 dan 0,2” sebesar 5,5 ,dan untuk pemeraman 14 hari memiliki nilai CBR 0,1” sebesar 3,61538 dan 0,2” sebesar 6,25).
Keselamatan Berlalu Lintas di Ruas Jalan Wakal – Taeno Kota Ambon Tuhuteru, Mayang Sari; Talakua, Elisabeth; Soumokil, Musper David
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 10 (2025): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i10.366

Abstract

Keselamatan lalu lintas merupakan hal yang tidak  dapat dipisahkan dari transportasi darat. Namun keselamatan lalu lintas bukan hanya semata – mata masalah dalam hal transportasi melainkan juga merupakan masalah sosial kemasyarakatan dalam lingkup global. Salah satu penyebab kecelakaan, seperti prasarana, faktor sekeliling, sarana, dan rambu atau peraturan. Keselamatan lalu lintas bertujuan untuk menurunkan korban kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut. Kecelakaan lalu lintas pada umumnya terjadi karena berbagai faktor penyebab yang bekerja secara serempak, seperti : pelanggaran atau sikap tak hati – hati dari para pengguna jalan (pengemudi), kondisi jalan, kondisi kendaraan, cuaca serta jarak pandang yang terhalang. Kesalahan pengemudi merupakan faktor utama kecelakaan antara lain karena kelelahan, kelengahan, kekurang tidak hati – hatian dan kejenuhan. Penyebab kecelakaan dapat dikelompokkan dalam empat bagian yaitu: manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan (Warpani, 2002). Pentingnya keselamatan dijalan baru sangat dipengaruhi oleh adanya rambu – rambu lalu lintas marka jalan yang jelas penerangan yang memadai serta pengaman (seperti guardrail). Kurangnya fasilitas ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Evaluasi Bangunan Bawah Jembatan Wai Lan Pada Desah Naiwel Kecamatan Werinama Kabupaten Seram Bagian Timur Sopacua, Samuel A.; Talakua, Elisabeth; Hutubessy, Vector R. R.
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 11 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i11.393

Abstract

Pulau Seram, Khususnya ruas ajan trans seram menuju kabupaten seram bagian timur, mengalami kendala transportasi akibat kurangnya sarana, seperti akses jalan yang belum memadai dan keberadaan sungai memisahkan desa-desa seiring perkembangan teknologi transportas, pemerintah provinsi Maluku merencanakan pembangunan jembatan beton untuk meningkatkan akses transportasi. Namun, terdapat masalah pada bangunan bawah jembatan, dimana galian pondasi tidak sesuai dengan data tanah yang dapat mempengaruhi daya dukung jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bangunan bawha jembatan guna memastikan keamanan dan kestabilan jembatan Dari hasil penelitian ini di rencanakan panjang dimensi jembatan, panjang jembatan 15 m dengan lebar jembatan 9,50 m dengan jenis pondasi yang di gunakan adalah pondasi sumuran dengan kedalaman pondasi 4 m. Kemudian dilakukan pengecekan terhadap stabilitas guling sebesar 6,707 kemudian pengecekan terhadap stabilitas geser sebesar 4,435393 dan pengecekan terhadap stabilitas amblas 1,5807   1,6334 dari ke 3 hasil pengecekan pada pondasi sumuran ini dapat di simpulkan bawah semua hasil pengecekan memenuhi syarat faktor keamanan (aman).
Analisis Penanganan Kerusakan Pada Ruas Jalan Desa Laala-Olas Kabupaten Seram Bagian Barat Reasoa, Gersom Herman; Betaubun, Renny James; Talakua, Elisabeth
KOLONI Vol. 3 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v3i1.608

Abstract

Handling damage to the Laala-Olas village road section is by conducting a topographic survey and planning drainage channels. Where topography is a branch of science that focuses on examining the land surface and natural appearance of the earth's culture. The results of topographic studies are in the form of three-dimensional images or photographs, the output of which describes the relief of the high and low surface of the earth, the shape of the area, the slope of the earth, the object of the slope of the mountains, and others. Drainage itself is one of the elements of public infrastructure that people need in order to have a safe, comfortable, clean and healthy life. Its presence is very important for an area, especially residential areas and highways. This research method is carried out directly at the research location to obtain existig data directly from the field and literature research. the author uses the terrestrial method for topographic measurements and the rational method for planning drainage channels at the research location. From the topographic measurement data, the elevation of the new road body is planned at STA 0+000 - STA 0+850 by 60 cm from the original road body, at STA 2+650 - STA 4+750 and STA 4+900 - 6+000 by 40cm from the original road body. Then in the calculation of excavation and embankment, the excavation volume is 8403,62m3 and the embankment volume is 26960,94m3. in the planning of drainage channel dimensions for a 10-year return period, the peak width of the channel is 90cm, the width of the channel base is 55cm, and the channel depth is 75cm
Pengaruh Penambahan Serat Batang Pisang pada Stabilisasi Tanah Ruas Jalan Desa Hila-Hative Besar Kota Ambon: The Effect of Adding Banana Stem Fiber on Soil Stabilization of the Hila-Hative Besar Village Road Section, Ambon City Hatuwe, Tessa; Talakua, Elisabeth; Latar, Sjafrudin
LITERA: Jurnal Ilmiah Mutidisiplin Vol. 2 No. 2 (2025): LITERA: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Litera Academica Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Floor the village of hila - the great hative city ambon is a link between the villages of hila and the great hative, where the road was dismantled and preparation since 2017 and no other work has been done since then. This road extends 3 km long and 4.5 m wide, where sta 00 + 000 is in the waikepi s/d sta 03 + 000 housing area called oli. The aim of this study is to get soil characteristic value and to gain the influence of adding banana stem fibers to 0%, 3%, 6% and 9% variations on genuine soil CBR. The results of this research were obtained according to the USCS classification of soil on the Hila-Hative Besar village road, Ambon City, which is classified as organic clay soil with high plasticity (OH) because it has a fine-grained or clay type of soil. According to the AASTHO classification, it is classified as A-7-6 soil with a clay type. The effect of adding banana stem fiber with variations of 0%, 3%, 6%, and 9% on the CBR value of the original soil was an increase in the CBR value during the 0 day and 7 day curing periods. At 14 days, the CBR value decreased because the banana stem fiber added material used was rotting, causing the CBR value to decrease.
Survey Investigasi Desain Dinding Penahan Tanah Ruas Jalan Taniwel – Buria Kabupaten Seram Bagian Barat Latumapayahu, Fikri R; Frans, Pieter Lourens; Talakua, Elisabeth
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v2i5.615

Abstract

Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang di bangun untuk menahan tekanan tanah dan beban lainnya. Ruas jalan Taniwel – Buria yang terletak di kabupaten Seram Bagian Barat adalah salah satu ruas jalan provinsi maluku yang menghubungkan antara desa Taniwel - Buria dan desa - desa sekitarnya. Ruas jalan ini kerap mengalami patahan akibat longsor karena lokasinya  berada di daerah perbukitan. Panjang ruas jalan 7 Km, lebar jalan 5 m, patahan yang mengalami longsor terjadi sepanjang 32 m pada STA 07 + 362 – 07 + 391. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data tanah, mengetahui kondisi tanah dan mendesain dinding penahan sesuai karakteristik tempat tertentu.Dinding penahan tanah yang di desain yaitu dinding penahan tipe kantilever menggunakan metode rankine dengan dimensi tipikal berdasarkan standar SNI 8460 : 2017 tentang persyaratan perancangan geoteknik . Standar mutu beton untuk desain dinding penahan yang aman digunakan minimal beton Fc 15 Mpa sesuai SNI 2874 2019 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Investigasi yang dilakukan yaitu terkait pengujian kadar air, berat isi, berat jenis, atterberg limit, analisa saringan dan pemadatan.Dari hasil uji laboratorium dan perhitungan dinding penahan, tanah yang ada di kawasan taniwel – buria merupakan kerikil berlanau bergradasi baik dengan dimensi lebar atas 0,3 meter lebar bawah 4,5 meter dan tinggi 6 meter faktor keamanan (SF) dengan nilai , yaitu untuk gaya guling sebesar (fgl) = 3,669 (Ok), gaya geser sebesar (fgs) = 3,034 (Ok), stabilitas terhadap daya dukung ultimate sebesar (qu) 2359,962  kN/m, Faktor keamanan terhadap daya dukung sebesar (SF) = 16,3 (Ok).