Transportasi udara memiliki peran penting dalam menghubungkan wilayah-wilayah di Indonesia, yang terdiri atas ribuan pulau. Rute Lombok–Bali merupakan salah satu rute penerbangan dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Tarif yang tinggi kerap menjadi kendala bagi sebagian pengguna transportasi udara. Penelitian ini dibedakan menjadi 2 kategori diantaranya kategori tujuan wisata dan non wisata, hal ini untuk mengetahui transportasi udara yang sesuai untuk tujuan wisata atau non wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besaran Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) penumpang serta melihat pengaruh tujuan perjalanan terhadap kedua variabel tersebut. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 89 responden di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling dan jumlah responden dihitung dengan metode Slovin. Besar nilai ATP untuk tujuan wisata sebesar Rp.900,705 dan WTP sebesar Rp.869,434 dan non-wisata memiliki nilai ATP sebesar Rp.955,814 dan WTP sebesar Rp.929,274. Nilai ATP yang lebih tinggi dibandingkan WTP menunjukkan bahwa sebagian besar penumpang merasa tarif saat ini belum sepenuhnya sepadan dengan layanan yang diterima. Namun hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tujuan perjalanan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai ATP maupun WTP. Harapan dapat memberikan rekomendasi bagi maskapai, pengelola bandara dan pemerintah terkait dalam menentukan tarif yang lebih sesuai dengan kemampuan dan kesediaan membayar bagi pengguna transportasi udara.
Copyrights © 2025