Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN AKIBAT AKTIVITAS SAMPING JALAN DI SEKITAR PASAR (Studi Kasus Ruas Jalan Bung Karno Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah): The Evaluation of Road Performance Due To Sidefriction Around Traditional Market (Case Study of Bung Karno Street at Kopang Central Lombok) Lalu Budi Rahmanda; Desi Widianty; Made Mahendra
Spektrum Sipil Vol 1 No 2 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Bung Karno adalah salah satu segmen jalan nasional yang melewati Kota Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah dan merupakan akses utama yang menghubungkan pusat–pusat pemerintahan. Menurut fungsional dan administratif Jalan Bung Karno merupakan Jalan Arteri dan Jalan Nasional. Ditjen Bina Marga No.010T/BNKT/1990 mencantumkan bahwa jalan arteri untuk kondisi jalan perkotaan didesain dengan kecepatan rencana minimal 60 km/jam. Selain itu pada jalan arteri lalu lintas regional tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal. Pada kenyataannya ada beberapa kegiatan lokal yang terjadi, salah satu kegiatan yang paling berpengaruh terhadap kinerja ruas jalan tersebut adalah pasar tradisional. Pasar tradisional yang beroperasi setiap hari ini akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan sehingga sering menimbulkan permasalahan lalu lintas seperti tundaaan dan kecelakaan akibat dari berkurangnya lebar efektif jalan oleh aktivitas samping. Oleh karena itu perlu diadakan Evaluasi Kinerja Jalan Akibat Aktivitas Samping Jalan di Sekitar Pasar. Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data primer, data sekunder. Data primer yang diperlukan antara lain: Volume lalu lintas, Kecepatan, dan Hambatan Samping, sedangkan data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitan ini adalah jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Tengah, data peta lokasi penelitian, status dan fungsional jalan dari Dinas Pekerjaan Umum. Kemudian analisis yang dilakukan adalah analisis kinerja jalan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Dari hasil analisis, saat hari pasar terpadat (Minggu) nilai Derajat Kejenuhan (DS) terburuk terjadi pada kondisi lebar efektif jalan 5 meter yaitu sebesar 0,95 yang merupakan tingkat pelayanan E, untuk hari pasar normal (Sabtu) nilai DS terburuk yaitu sebesar 0,83 yang merupakan tingkat pelayanan D,. Setelah kombinasi komponen hambatan samping berupa PSV dan EEV dihilangkan, DS menjadi 0,40 yang merupakan Tingkat Pelayanan B. Sedangkan nilai kecepatan arus bebas setelah simulasi sebesar 40.185 km/jam. Kecepatan rata-rata ruang berkisar antara 23,76 sampai 32,53 km/jam. Kecepatan arus bebas masih memenuhi syarat penurunan kecepatan rencana minimum yang ditetapkan Bina Marga yaitu 40 km/jam, akan tetapi Kecepatan rata-rata ruang masih dibawah syarat minimum hal ini diduga dipengaruhi oleh adanya aktivitas samping Jalan pada lokasi penelitian yang membatasi pergerakan lalu lintas.
PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN PEMADU MODA PENUMPANG PESAWAT BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK MELALUI PENYUSUNAN SKENARIO OPERASIONAL: Service Improvement Transportation Modes Integrator Passenger Plane Lombok International Airport Through the Preparation of Operational Scenarios I Dewa Made Alit Karyawan; Made Mahendra
Spektrum Sipil Vol 1 No 1 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemindahan fungsi Bandara Selaparang ke Bandara Internasional Lombok menimbulkan masalah baru, mengingat jaraknya yang cukup jauh dari Mataram yaitu sekitar 21,3 kilometer dan memerlukan waktu tempuh sekitar 45 menit. Jarak dari Mataram ke Bandara Internasional Lombok dipadu oleh beberapa angkutan penumpang yaitu Bus Damri, trevel, dan taksi. Namun pengaturan operasional angkutan pemadu moda ini belum optimal, mengingat penumpang belum terlayani dengan maksimal. Kondisi saat ini menunjukkan angkutan yang beroperasi belum tertata rapi. Sehubungan dengan masalah di atas, dilakukan penelitian dengan tujuan menyusun skenario operasional angkutan pemadu moda meliputi jenis, jumlah, jadwal dan frekwensi layanan berdasarkan jumlah permintaan serta prospek ke depan. Metode yang dipakai dalam upaya peningkatan pelayanan angkutan pemadu moda ini adalah metode eksperimen dengan melakukan simulasi operasional, yang tetap menjamin baiknya kinerja pelayanan. Fokus luaran adalah berupa skenario operasional angkutan pemadu moda. Hasil penelitian untuk Tahun 1 ini, khusus untuk Bus Damri dengan 3 alternatif skenario yaitu pelayananan dengan: 1) mengoperasikan bus kapasitas 17; 2) mengoperasikan bus kapasitas 27; dan 3) mengoperasikan gabungan bus kapasitas 17 dan 27. Seluruh skenario menggunakan waktu antar keberangkatan selam 1 jam. Skenario terbaik untuk Tahun 2013 adalah dengan alternatif 3 yang menghasilkan load factor 71%, yaitu dengan bus kapasitas 17 sebanyak 4 unit dan kapasitas 27 sebanyak 1 unit. Jumlah taxi dan trevel sebanyak 76 unit dan 8 unit
Penerapan Metode Belajar dan Bermain untuk Embinaan dan Pengenalan Fasilitas Keselamatan Jalan Raya Bagi Anak Usia Dini I Wayan Suteja; Suryawan Murtiadi; Rohani; I Gde Putu Warka; IAO Suwati Sideman; Made Mahendra; Hasyim; Salehudin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 1 (2023): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i1.3674

Abstract

Transportasi secara umum mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalulintas. Menurut D.A. Colling, 1990 (Dalam Manurung, J.R.H., 2012) kecelakaan diartikan sebagai tiap kejadian yang tidak direncanakan dan tidak terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, faktor lingkungan, ataupun kombinasi dari hal hal tersebut yang mengganggu proses kerja dan dapat menimbulkan cidera ataupun tidak, kesakitan, kematian, kerusakan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, sehingga kecelakaan lalulintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat Resor Mataram 2014, terlihat bahwa dari tahun 2015 hingga 2020 kecelakaan dan pelanggaran yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, dengan tingkat falatitas > 500 orang meninggal pertahun, dengan lebih dari 3000 kejadian kecelakaan, yangmana jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalulintas yang melibatkan sepeda motor sampai lebih dari 85% (>85%), hal ini memberikan indikasi bahwa ketidak-tertiban dari sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan cendrung dapat mengganggu kendaraan lain berpotensi untuk menyebabkan kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas meningkat dari tahun ke tahun. Pengendara motor di Kota Mataram dari sejak usia dini sampai mampu mengendarai kendaraan bermotor belum memiliki pemahaman yang baik tentang atacara berlalulintas yang tertib di jalan raya serta berkeselamatan yang tinggi. Pembelajaran pengenalan perangkat keselamatan berlalulintas dijalan raya sejak usia dini adalah suatu bagian yang cukup penting dilakukan, sehingga pada saat mereka besar dan sebagai pengendara atau pengguna sepeda motor dengan usia >17 tahun, mereka sudah memiliki pemahaman berkeselamatan dan kemampuan pengendalian kendaraan secara lebih baik. Pendidikan usia dini sebagai cara penginputan informasi keselamatan lebih awal agar dimasa mendatang mereka lebih siap saat berkendaraan di jalan raya. Metode pemberian pembelajaran atau penyuluhan tentang pengenalan fasilitas keselamatan berlalulintas di jalan raya dan tata cara berlalulintas dijalan, melalui cara bermain sambil belajar, tentu adalah metode efektif dalam penyampaian target capaian yang diharapkan. Namun karena masih usia dini ini , ada sedikit kesulitkan dalam menarik fokus perhatian mereka yang lebih lama. Metode seperti ini untuk anak usia dini harus terus-menerus disampaikan secara berkesinambungan agar potensi pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan saat mereka dewasa dapat diminimalisir, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kota Mataram dapat lebih terwujud.
Peningkatan Komoditas Masyarakat Melalui Penyaluran Bibit Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pendem Kecamatan Janapria Hasyim; Rohani; I Dewa Made Alit Karyawan; I Wayan Suteja; Humairo Saidah; I D G Jaya Negara; Made Mahendra; Salehudin; I Wayan Yasa; IAO Suwati Sideman; Ratna Yuniarti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.7308

Abstract

Pelaksanaan pengabdian bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati terhadap berbagai permasalahan yang ada dilingkungan Masyarakat dan juga mewujudkan salah satu implementasi Tridharma perguruan tinggi yaitu berupa pemberdayaan Masyarakat. Desa Pendem merupakan salah satu desa dari 12 wilayah yang ada pada Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah. Kondisi tanah Desa Pendem yang subur menjadi potensi dilakukannya penanaman bibit pohon maupun bibit buah. Melihat kondisi tanah yang mendukung tim pengabdian melakukan pembagian bibit tanaman di daerah desa pendem. Kegiatan penanaman bibit pohon maupun bibit buah meliputi perencanaan penanaman, persiapan penanaman, dan proses penanaman. Pembagian dan penanaman bibit pohon ini diharapkan dapat memberikan keuntungan baik dari segi lahan, juga dapat meningkatkan komoditas Desa Pendem. Selain itu juga kegiatan ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih kepada kelestarian lingkungan desa Pendem dan beriorientasi pada perencanaan Desa wisata yang sekiranya ada di Desa Pendem Kecamatan Janapria. Kegiatan program pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, berdasarkan pengukuran tiga komponen. Tiga komponen tersebut yaitu kesesuaian dengan keinginan masyarakat, kerjasama pengabdian bersama masyarakat, dan Peningkatan pengetahuan masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Sebagai Upaya Mengurangi Dampak Buruk Sampah Plastik Di Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan Salehudin; Hasyim; Rohani; I Dewa Made Alit Karyawan; I Dewa Gede Jaya Negara; Humairo Saidah; Made Mahendra; I Wayan Suteja; Hartana; Didi Supriyadi Agustawijaya
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7841

Abstract

Sampah masih menjadi salah satu masalah utama yang ada di Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Desa yang memiliki 13 Dusun dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang dan petani ini menghasilkan banyak sampah organik dan non organik terutama sampah plastik. Sampah-sampah tersebut banyak ditemukan di sungai, saluran air, serta di sawah-sawah warga. Dampak yang akan ditimbulkan cukup besar, untuk itu kami mencoba memberikan solusi agar masalah sampah plastik bisa teratasi dan dapat dikendalikan dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk pembuatan kreasi sampah plastik menjadi Ecobrick. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan cara memberikan sosialisasi pelatihan kreatifitas tentang pengolahan limbah plastik kepada masyarakat di desa Kuripan Utara. Pada kegiatan ini, kami mengudang Duta Lingkungan Provinsi NTB untuk memberikan penjelasan dan pemaparan tentang bagaimana dampak lingkungan yang disebabkan oleh sampah dan bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi Ecobrik. Dengan dikelolanya sampah plastik ini diharapkan lingkungan bisa terawat dan bisa mendukung kehidupan masyarakat Kuripan Utara agar bisa menghasilkan nilai jual yang tinggi yaitu produk dan jasa.
Analisis Tingkat Pelayanan Jalur Pedestrian Di Pasar Tradisional Karang Jasi Kota Mataram Rohani, Rohani; Hasyim, Hasyim; IAO Suwati Sideman; Made Mahendra; Ali Haidar Alhamidi
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i4.9774

Abstract

Jalur pedestrian dapat melindungi pejalan kaki dari lalu lintas kendaraan lainnya, termasuk kendaraan bermotor, dan memberikan layanan yang meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Pasar Karang Jasi, yang terletak di Jalan Ismail Marzuki, merupakan pasar tradisional Kota Mataram. Pasar ramai dari jam 06.00 hingga 18.00 WITA, menyebabkan kemacetan di jalan. Pasar tradisional Karang Jasi di Kota Mataram memiliki banyak pejalan kaki. karena pasar tradisional dengan aktivitas harian yang tinggi serta pembeli dan penjual yang tinggi pula. Hal ini berdampak terhadap kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki pada jalur pedestrian. Dari hasil analisis didapatkan nilai Q (arus pejalan kaki) yang didapatkan sebesar 8,67 orng/m/menit, kecepatan pejalan kaki (V) didapatkan sebesar 52,05 m/menit, kepadatan (D) sebesar 0,2 orang/ m², dan ruang (space) pejalan kaki (S) yang tersedia adalah 8,33 m2/orang. Tingkat Pelayanan pada jalur pedestrian di Pasar Karang Jasi Kota Mataram berada pada level A.
Budidaya Jamur Janggel sebagai Upaya Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Jagung di Desa Sukarema Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur Hasyim; Rohani; I Dewa Made Alit Karyawan; I Dewa Gede Jaya Negara; I Wayan Yasa; Humairo Saidah; Made Mahendra; I Wayan Suteja; Salehudin; IAO Suwati Sideman; Ratna Yuniarti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 2 (2025): April-Juni 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i2.11062

Abstract

Sebagian besar masyarakat desa Sukarema memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain menanam padi untuk kebutuhan pribadi, petani di desa Sukarema juga menanam jagung untuk dijual dalam keadaan sudah dikeringkan dan dipipil. Jagsung yang sudah dipipil menghasilkan limbah berupa bonggol (janggel) jagung yang biasanya dikemas ke dalam karung kemudian dijual dengan harga lima ribu rupiah per karungnya. Hal inilah yang mendasari munculnya program kerja budidaya jamur janggel sebagai upaya untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan bonggol (janggel) jagung untuk menaikkan nilai ekonomi dari janggel jagung tersebut. Budidaya jamur janggel membutuhkan bahan – bahan penunjang pertumbuhan jamur seperti urea, bekatul, dan ragi tape. Pembuatan media tanam budidaya jamur janggel ini menggunakan beberapa perlakuan yang berbeda untuk melihat perbandingannya. Hasilnya, penggunaan nutrisi yang tepat sangat mepengaruhi pertumbuhan jamur janggel.
Kajian Kapasitas, Derajat Kejenuhan dan Tundaan Pada Simpang Tiga Tidak Bersinyal Di Kota Mataram (Studi Kasus Simpang Karang Genteng) Rohani, Rohani; Hasyim, Hasyim; I Wayan Suteja; Made Mahendra; Niko Aryo Saputra
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 7: Juni 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i7.9904

Abstract

Derajat kejenuhan adalah merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu ruas jalan ataupun simpang, baik simpang bersinyal ataupun simpang tidak bersinyal. Simpang tidak bersinyal Karang Genteng adalah merupakan simpang tiga tidak bersinyal yang berada di Kota Mataram. Simpang ini jika dilihat dari volume lalu lintas yang memasuki simpang cukup banyak sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan di simpang yang berakibat meurunkan kinerja simpang, sehingga perlu kajian tentang derajat kejehuhan yang merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kinerja simpang. Hasil analisis mendapatkan arus lalu lintas (Q) sebesar 2169,1 smp/jam, kapasitas simpang (C) 2214,879 smp/jam, dan tundaan (D) sebesar18,12 det/smp. Derajat kejenuhan (DS) pada simpang tersebut sebesar 0,979. Nilai ini lebih besar dari 0,85 seperti yang disyaratkan MKJI 1997.