Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, namun implementasinya masih belum optimal. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6–12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tabukan, Kabupaten Barito Kuala. Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diperoleh melalui teknik total sampling sebanyak 32 responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu memiliki pendidikan menengah (46,9%) dan mayoritas tidak bekerja (78,1%). Anak yang menjadi responden lebih banyak berjenis kelamin perempuan (56,3%). Sebanyak 56,3% ibu tidak memberikan ASI eksklusif. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,008; r = 0,458), pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,000; r = 0,717), serta sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,006; r = 0,473). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap ibu berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi menyusui yang berkelanjutan oleh Puskesmas, sehingga ibu lebih memahami manfaat ASI eksklusif. Penelitian selanjutnya disarankan memperluas wilayah, meningkatkan jumlah responden, serta menambahkan variabel lain seperti dukungan keluarga.
Copyrights © 2025