Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Corelation between Mother's Workers, Family Support and Health Workers with Exclusive Breastfeeding Maulida, Maulida; Nurhamidi, Nurhamidi; Mas’odah, Siti
Journal of Local Therapy Vol 2 No 2 (2023): Journal of Local Therapy
Publisher : Pusat Unggulan IPTEK Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jlt.v2i2.3394

Abstract

Exclusive breastfeeding is breast milk that is given to babies from birth for 6 months, without adding/replacing other intakes (except drugs, vitamins, minerals). Exclusive breastfeeding coverage at the Guntung Manggis Health Center in the last 3 years was 42.56% (2019), 62.88% (2020) and 35.29% (2021). There was a decrease of 27.59% in 2021. In addition, this figure has not reached the target at the Guntung Manggis Health Center, which is 65%. Objectives: To determine the relationship between mother's work, family support and health workers with exclusive breastfeeding for infants 6-12 months. Methods: Analytica observation with a cross sectional study design. Results: Exclusive breastfeeding was 33.3%. Mother works 55.6% and 44.4% does not work when the baby is 0-6 months old. Mothers with less family support are 64.4% and good are 35.6%. Mothers with less support from health workers are 64.4% and good are 35.6%. There is relationship between mother's work, family support and support from health workers with exclusive breastfeeding. Conclusions: There is a relationship between mother's work, family support and support from health workers with exclusive breastfeeding for infants aged 6-12 months in the working area of the Guntung Manggis Health Center.
Pengenalan, Budidaya, dan Inovasi Produk Laktagogum Daun Torbangun di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Andrestian, Meilla Dwi; Mas’Odah, Siti; Dewi, Zulfiana; Hapisah, Hapisah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i3.178

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan cakupan ASI dapat diupayakan melalui pengenalan produk laktagogum. Manfaat pengembangan produk yaitu sebagai sumber pendapatan, peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan cakupan ASI di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di Desa Lok Gabang. Upaya tersebut diaplikasikan melalui keluarga anggota PKK yang dapat berperan sebagai agen perubahan di wilayahnya.Tujuan: Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi anggota PKK Desa Lok Gabang tentang penatalaksanaan pemberian ASI, pengenalan tanaman Torbangun sebagai laktagogum yang layak dibudidayakan, dan mengedukasi pengembangan produk daun Torbangun dan komersialisasinya.Metode: Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah edukasi dan praktik terkait pemberian ASI, budidaya tanaman Torbangun, dan praktik inovasi produk daun Torbangun serta upaya komersialisasinya. Kelompok sasaran adalah 15 orang anggota PKK yang akan menjadi agen perubahan di wilayah kerja Puskesmas Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil: Meskipun secara statistik tidak signifikan, kegiatan telah berhasil memperbaiki pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta dalam penatalaksanaan pemberian ASI, kemampuan budidaya tanaman Torbangun, dan inovasi produk daun Torbangun sebagai laktagogum. Simpulan: Kegiatan ini telah memberikan teori dan praktik untuk mendorong kesadaran pemberian ASI, budidaya tanaman laktagogum Torbangun, dan pengembangan produk olahan daun Torbangun.
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif, Penyakit Infeksi, Dan Kejadian BBLR Dengan Kenaikan Berat Badan Berdasarkan KBM Bayi Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Buntok Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2024 Damayanti, Angela Ira; Farhat, Yasir; Mas’odah, Siti; Fathurrahman, Fathurrahman
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 10 (2025): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i10.358

Abstract

Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan anak; jika jumlah zat gizi yang diperlukan anak tidak seimbang, anak tersebut akan mengalami malnutrisi. Selain faktor panjang dan tinggi, berat badan merupakan salah satu parameter pertumbuhan seorang anak. Berat badan yang tidak sesuai dengan umur, tidak naik dalam jangka waktu tertentu, atau bahkan berat badan berlebihan dapat menunjukkan masalah kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eksklusif, penyakit infeksi, dan kejadian BBLR dengan kenaikan berat badan berdasarkan KBM bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Buntok. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode penelitian analitik dengan desain dan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di 24 posyandu di wilayah kerja UPT Puskesmas Buntok. Sampel penelitian adalah ibu bayi usia 6-11 bulan yang diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah kenaikan berat badan minimal (KBM), pemberian ASI Eksklusif, penyakit infeksi, dan kejadian BBLR. Analisis data dengan uji korelasi Rank Spearman. Dari hasil uji analisis diperoleh sebanyak 96,2% bayi dengan ASI Eksklusif, 83,1% bayi tanpa penyakit infeksi, dan 83,6% bayi tanpa kejadian BBLR semuanya  mengalami kenaikan berat badan berdasarkan KBM. Terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif, penyakit infeksi, dan kejadian BBLR dengan kenaikan berat badan berdasarkan KBM bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Buntok. Saran agar mengoptimalkan kembali peran kader di meja IV setiap pelaksanaan posyandu.
Pengaruh Formulasi Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Dan Mocaf Pada Mutu Kimia Dan Subjektif Cookies Piscaf Sebagai Produk Pangan Fungsional Antihipertensi Apriyani, Nursari Eka; Andrestian, Meilla Dwi; Mas’odah, Siti; Syainah, Ermina
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 2 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v2i1.449

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor satu secara global yang dapat menyerang siapa saja. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah tingginya asupan natrium dan rendahnya asupan kalium. Tepung pisang kepok dan mocaf merupakan bahan pangan bebas gluten dan kaya akan kalium, sehingga dapat digunakan sebagai produk pangan fungsional antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh formulasi tepung pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) dan mocaf pada mutu kimia dan subjektif cookies Piscaf sebagai produk pangan fungsional antihipertensi. Metodologi dalam penelitian ini adalah pembuatan cookies dengan formulasi perlakuan beserta parameter pengujian analisis proksimat, kadar kalium, dan analisis organoleptik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah perbedaan perbandingan antara tepung pisang kepok dan tepung mocaf yaitu P0 (0:100), P1 (70:30), P2 (80:20), dan P3 (90:10). Analisis data menggunakan analisis Friedman, Kruskal Willis, dan One Way ANOVA pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung pisang kepok dan tepung mocaf signifikan terhadap lemak dan karbohidrat dan uji organoleptik secara keseluruhan, kecuali tekstur. Perbandingan tepung pisang kepok dan tepung mocaf P2 (80:20) terpilih sebagai perlakuan paling disukai yang memiliki kandungan kadar air 4,785%, kadar abu 1,65%, kadar protein 4,08%, kadar lemak 24,78%, karbohidrat 64,71% dan kadar kalium 11949,55% dengan deskripsi berwarna cokelat, sedikit beraroma pisang kepok, dan bertekstur rapuh. Selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara pengolahan tepung pisang kepok agar menghasilkan warna yang cerah sehingga dapat diterima oleh panelis.
Determinant Factors of Stunting Among Toddlers in Riverbank Areas: A Case-Control Study Fathurrahman, Fathurrahman; Magdalena, Magdalena; Mas’odah, Siti; Hammad, Hammad; Hutagaol, Rutmauli
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 23 No 3 (2025): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol23.Iss3.2130

Abstract

Stunting remains a critical issue of chronic malnutrition, especially in regions with abundant food resources but poor sanitation and nutrition education. This study aims to analyze the determinants of stunting among toddlers in the riverbank areas of Aluh-Aluh District, Banjar Regency, South Kalimantan. A case-control design was used, involving 142 children (72 cases and 70 controls) selected randomly from two villages. Variables examined include the dietary patterns of children and pregnant women, maternal nutritional status (chronic energy deficiency), exclusive breastfeeding, a history of infections, drinking water sanitation, and household food expenditure. Multivariate logistic regression revealed six significant determinants of stunting: poor maternal diet (OR=5.404), maternal undernutrition (OR=11.546), lack of exclusive breastfeeding (OR=3.198), inadequate toddler diet (OR=2.600), unboiled tap water consumption (OR=2.767), and high household food expenditure (OR=6.111). Despite being a food-rich region, the high stunting prevalence reflects structural issues in maternal education, childcare practices, and sanitation access. These findings highlight the need for contextual, integrated, and community-based interventions targeting the First 1000 Days of Life. Stunting prevention efforts should prioritize maternal nutrition education, exclusive breastfeeding promotion, improved sanitation, and the utilization of local resources and village funding.
PENGARUH PROPORSI TEPUNG DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DAN PURE IKAN PATIN (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS) TERHADAP MUTU SENSORI DAN MUTU KIMIA BROWNIES Afifah, Azizah Nur; Sajiman; Mas’odah, Siti; Andrestian, Meilla Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30011

Abstract

Anemia zat besi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Prevalensi tertinggi yaitu balita (47,0%), yang dapat menyebabkan stunting. Kejadian tersebut dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan zat besi. Bahan alternatif meningkatkan asupan zat besi adalah daun kelor yang mengandung zat besi nonheme, sehingga membutuhkan protein hewani untuk meningkatkan penyerapan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung daun kelor dan pure ikan patin terhadap mutu sensori dan kimia brownies, Penelitian ini adalah true experimental. Data yang dikumpulkan adalah mutu sensori dengan metode hedonik scale di Laboratorium Organoleptik Poltekkes Banjarmasin, sedangkan  mutu kimia zat besi dengan SSA dan protein dengan kjeldahl di BARISTAND. Analisis mutu sensori dilakukan dengan Friedman dan mutu kimia dengan One Way Anova. Penelitian menunjukkan yang paling disukai terkait warna (57%), aroma (64%), dan rasa (83%) pada kontrol, sedangkan tekstur (53%) pada P3. Kadar zat besi tertinggi pada P3 (70,61 mg/kg) dan terendah kontrol (51,68%), sedangkan kadar Protein tertinggi pada P1 (8,04%) dan terendah P3 (6,71%).  Tidak ada pengaruh proporsi tepung daun kelor dan pure ikan patin terhadap tekstur brownies (p = 0,923). Namun, ada pengaruh terhadap warna, aroma, dan rasa brownies (p = 0,001; 0,000; 0,002). Ada pengaruh proporsi tepung daun kelor dan pure ikan patin terhadap zat besi (p = 0,028) dan protein (p = 0,001) brownies. 
Pengaruh Edukasi Gizi Seimbang dengan Media Video Motion terhadap Tingkat Pengetahuan, Perilaku Gizi Seimbang dan Kebiasaan Konsumsi Junk Food pada Remaja Rina Shopia; Mahpolah; Mas’odah, Siti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v6i1.169

Abstract

Pendidikan gizi yang tidak efektif berdampak pada pengetahuan remaja yang kurang tentang gizi seimbang, sehingga menyebabkan perilaku yang negatif. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan, perilaku  dan kebiasaan konsumsi junk food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi dengan media video motion terhadap tingkat pengetahuan, perilaku gizi seimbang dan kebiasaan konsumsi  junk food pada remaja. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini seluruh remaja di Posyandu Remaja yang berusia 12-19 tahun. Penentuan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 94 orang. Analisis data uji yang digunakan adalah Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Berdasarkan kategori sebelum edukasi tingkat pengetahuan 42% kelompok eksperimen, 51% kontrol, perilaku gizi seimbang kelompok eksperimen 66%, 57% kontrol, kebiasaan konsumsi junk food kelompok eksperimen 34%, kontrol, 46%. Sedangkan sesudah edukasi tingkat pengetahuan 100% kelompok eksperimen maupun kontrol, perilaku gizi seimbang 93% kelompok eksperimen, 89% kontrol, kebiasaan konsumsi junk food 53% kelompok eksperimen, 48% kontrol. Berdasarkan Uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen ada pengaruh bermakna tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi (p: 0,000), perilaku gizi seimbang (p: 0,000), kebiasaan konsumsi junk food (p: 0,000). Pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah edukasi tingkat pengetahuan (p: 0,000), perilaku gizi seimbang (p: 0,000), sedangkan tidak ada pengaruh bermakna kebiasaan konsumsi junk food (0,375). Berdasarkan penelitian sesudah edukasi ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol terhadap tingkat pengetahuan, perilaku gizi seimbang, tetapi tidak ada perbedaan terhadap kebiasaan konsumsi. Responden lebih mempelajari tentang gizi seimbang dan kepada peneliti selanjutnya lebih mencari tahu batasan materi pada kelompok kontrol.
Hubungan Pola Konsumsi, Minuman Berpemanis, dan Sedentary Lifestyle dengan Kejadian Gizi Lebih pada Anak Sekolah Nur Laily Rahmawati; Sajiman; Mas’odah, Siti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v6i1.174

Abstract

Anak sekolah rentan mengalami masalah gizi yang akan berpengaruh terhadap masa depan dan kecerdasan intelektual anak. Data Riskesdas Tahun 2018 menunjukkan 20% anak sekolah di Indonesia mengalami gizi lebih. Hasil studi pendahuluan di SDN Semangat Dalam 1 ditemukan 32,7% anak dengan gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi, minuman berpemanis, dan sendentary lifestyle dengan kejadian gizi lebih pada anak sekolah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi adalah seluruh siswa kelas IV dan V di SDN Semangat Dalam 1  dengan sampel 63 anak yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data pola konsumsi dan minuman berpemanis dikumpulkan dengan metode SQ-FFQ. Data sedentary lifestyle dikumpulkan dengan metode ASAQ yang diperoleh dengan wawancara serta data kejadian gizi lebih diperoleh dengan metode antropometri berdasarkan indeks IMT/U. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 46% anak gizi lebih, 61,9% pola konsumsi berlebih, 52,4% sering mengonsumsi minuman berpermanis serta 61,9% sedentary lifestyle yang tinggi Penelitian menunjukkan ada hubungan pola konsumsi minuman berpemanis dan sedentary lifestyle dengan kejadian gizi lebih pada anak sekolah.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABUKAN) Nurhaliza, Syarifah; Mas’odah, Siti; Sajiman, Sajiman; Dewi, Zulfiana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i4.48824

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, namun implementasinya masih belum optimal. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6–12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tabukan, Kabupaten Barito Kuala. Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diperoleh melalui teknik total sampling sebanyak 32 responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu memiliki pendidikan menengah (46,9%) dan mayoritas tidak bekerja (78,1%). Anak yang menjadi responden lebih banyak berjenis kelamin perempuan (56,3%). Sebanyak 56,3% ibu tidak memberikan ASI eksklusif. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,008; r = 0,458), pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,000; r = 0,717), serta sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,006; r = 0,473). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap ibu berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi menyusui yang berkelanjutan oleh Puskesmas, sehingga ibu lebih memahami manfaat ASI eksklusif. Penelitian selanjutnya disarankan memperluas wilayah, meningkatkan jumlah responden, serta menambahkan variabel lain seperti dukungan keluarga.