Penelitian ini menganalisis variasi dan korelasi pengaruh usia terhadap bobot badan dan parameter kualitas reproduksi (morfometri testis dan motilitas spermatozoa) pada kucing jantan. Data dari kelompok usia di bawah satu tahun hingga di atas tiga tahun menunjukkan adanya tren deskriptif: kelompok usia di atas tiga tahun memiliki rata-rata bobot badan (4,1 ± 0,98 kg) dan panjang testis (2,60 cm) tertinggi, mengindikasikan potensi reproduksi optimal pada usia produktif. . Motilitas spermatozoa optimal diamati pada usia produktif 1–2 tahun (73,80%). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistic (p>0,05) pada semua parameter yang diuji. Ketiadaan perbedaan signifikan ini mengindikasikan bahwa usia kronologis bukan merupakan faktor penentu utama pada rentang usia non-geriatri. Stabilitas bobot badan lebih dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik seperti nutrisi dan manajemen sementara stabilitas morfometri testis dan motilitas sperma menyiratkan bahwa fungsi reproduksi optimal masih terjaga sebelum memasuki fase penuaan yang signifikan. Hasil analisis Korelasi Pearson antara bobot badan dengan morfometri testis dan motilitas spermatozoa menunjukkan koefisien korelasi yang sangat rendah dan tidak signifikan (p>0,05) untuk semua korelasi. Hal ini mengindikasikan bahwa bobot badan kucing jantan lokal tidak berkontribusi secara efektif sebagai predictor terhadap ukuran testis maupun kualitas sperma. Bobot badan kucing jantan tidak berkontribusi secara efektif sebagai prediktor terhadap ukuran testis maupun kualitas sperma. Dengan demikian, kualitas reproduksi pada kucing jantan dewasa lebih stabil dan kurang dipengaruhi oleh usia atau bobot badan.
Copyrights © 2025