Harga mahal dan populer menyebabkan banyak petani kopi di Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur mengusahakan kopi arabica tanpa memperhitungkan resikonya. Akibatnya banyak perkebunan kopi arabica mengalami kerusakan sangat parah akibat terinfeksi pathogen jamur H. vastatrix. Penyebabnya karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani mengelola perkebunan kopi arabica. Selain itu pemahaman petani tentang kesesuaian lahan untuk budidaya kopi arabica masih kurang. Karena masalah tersebut, maka dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengelola perkebunan kopi arabica. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendampingan berlangsung tertib, lancar dan menyenangkan, terbukti dari tingginya partisipasi dan antusiasme peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan baik sosialisasi maupun pendampingan langsung di lapang. Pengetahuan dan keterampilan petani meningkat untuk mengelola perkebunan kopinya, sehingga mereka sangat memahami bahwa kopi arabica tidak cocok diusahakan di wilayahnya sehingga mengalami kerusakan sangat parah akibat terinfeksi jamur H.vastatrix. Perkebunan kopi arabica yang mengalami kerusakan kurang parah dengan persentase insiden penyakit 34,17% dan intensitas penyakit 39,48% masih tetap dipelihara, namun terus dipantau dan dirawat intensif. Disarankan untuk perkebunan kopi arabica yang mengalami kerusakan sangat parah segera diganti dengan tanaman kopi robusta dan kakao dengan sistem poliklon.
Copyrights © 2025