Mohammad Alwi Shahab
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah dan Budidaya Maggot dalam Mendukung Ekonomi Sirkular di Desa Sugian Kecamatan Sambalia, Lombok Timur IGN Aryawan Asasandi; M. Yusuf; Aeko Fria Utama FR; Sab’ul Masani; Mohammad Alwi Shahab; Lalau Hizbullah; Syarif Husni
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v6i2.204

Abstract

Salah satu terobosan yang efektif untuk mengurangi timbunan sampah sekaligus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat adalah melalui budidaya maggot. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga Desa Sugian, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur, dalam mengelola sampah organik serta membudidayakan maggot sebagai implementasi konsep ekonomi sirkular; (2) Menyediakan contoh nyata dan pendampingan langsung terkait teknik pengelolaan sampah dan budidaya maggot yang efisien agar menjadi sumber daya bernilai ekonomi; dan (3) Memperkuat kemitraan antara perguruan tinggi, khususnya Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, dengan masyarakat setempat, guna mendorong transfer teknologi, pengetahuan, dan inovasi secara berkelanjutan. Program ini dirancang dengan mengadopsi pendekatan community development yang berfokus pada penerapan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning), dengan melibatkan 14 pesereta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Program. Secara umum, kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar, ditandai oleh partisipasi aktif kelompok sasaran serta respon positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (Ipteks) yang diperkenalkan; (2) Peningkatan Kapasitas Peserta. Program ini memberikan dampak signifikan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, khususnya dalam dua bidang utama: (a). Pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot yang mendukung penerapan konsep ekonomi sirkular, (b). Peningkatan kapasitas manajerial kelompok dalam memanfaatkan potensi lokal secara optimal; (3) Penguatan Hubungan Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Kegiatan ini mendorong terjalinnya komunikasi dua arah yang lebih intensif antara Fakultas Pertanian Universitas Mataram (UNRAM) dengan masyarakat, khususnya komunitas petani di Desa Sugian, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur.
Sosialisasi dan Pendampingan Tentang Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya Kopi Arabica di Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur NusaTenggara Barat I Ketut Ngawit; I Gusti Ngurah Aryawan Asasandi; Mohammad Alwi Shahab; Sab’ul Masani
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v6i2.222

Abstract

Harga mahal dan populer menyebabkan banyak petani kopi di Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur mengusahakan kopi arabica tanpa memperhitungkan resikonya. Akibatnya banyak perkebunan kopi arabica mengalami kerusakan sangat parah akibat terinfeksi pathogen jamur H. vastatrix. Penyebabnya karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani mengelola perkebunan kopi arabica. Selain itu pemahaman petani tentang kesesuaian lahan untuk budidaya kopi arabica masih kurang. Karena masalah tersebut, maka dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengelola perkebunan kopi arabica. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendampingan berlangsung tertib, lancar dan menyenangkan, terbukti dari tingginya partisipasi dan antusiasme peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan baik sosialisasi maupun pendampingan langsung di lapang. Pengetahuan dan keterampilan petani meningkat untuk mengelola perkebunan kopinya, sehingga mereka sangat memahami bahwa kopi arabica tidak cocok diusahakan di wilayahnya sehingga mengalami kerusakan sangat parah akibat terinfeksi jamur H.vastatrix. Perkebunan kopi arabica yang mengalami kerusakan kurang parah dengan persentase insiden penyakit 34,17% dan intensitas penyakit 39,48% masih tetap dipelihara, namun terus dipantau dan dirawat intensif. Disarankan untuk perkebunan kopi arabica yang mengalami kerusakan sangat parah segera diganti dengan tanaman kopi robusta dan kakao dengan sistem poliklon.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Limbah VCO Menjadi Pupuk Organik Sebagai Upaya Pemberdayaan KWT Al-Ummahat di Desa Lendang Nangka Ade Rezkika Nasution; Idiatul Fitri Danasari; Mutiara Mita Kasia; Mohammad Alwi Shahab; Sya’ban Putra Adiguna
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v6i2.226

Abstract

Pengelolaan sampah organik di Indonesia masih jauh dari standar karena mengabaikan peluang ekonomi yang dapat dihasilkan. Sejak tahun 2021, Desa Lendang Nangka ditetapkan menjadi desa wisata dengan potensi berupa wisata air, hutan, religi, dan budaya yang dimiliki. KWT Al-Ummahat mempunyai produk unggulan berupa VCO yang telah dipasarkan dan mulai dihadapkan dengan limbah yang dihasilkan. Selanjutnya perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan pemberdayaan KWT Al-Ummahat di Desa Lendang Nangka melalui pengelolaan sampah rumah tangga dan limbah VCO. Dengan metode partisipasi aktif, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil: (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam mengelola sampah rumah tangga dan limbah VCO menjadi pupuk organik; (2) Proses pembuatan pupuk organik terbukti efektif, mudah, dan ekonomis; (3) Kegiatan ini memberikan dampak di antaranya meningkatnya kesadaran lingkungan dengan membantu mengurangi timbunan sampah rumah tangga sekaligus mengurangi potensi pencemaran akibat pembuangan limbah VCO, terbentuknya kebersamaan antaranggota KWT, serta munculnya peluang usaha baru di bidang pupuk organik.