Abstrak Asesmen diagnostik kognitif merupakan langkah awal yang penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru dalam memahami kemampuan awal dan kebutuhan belajar peserta didik secara individual. Fokus penelitian ini yakni bagaimana pelaksanaan asesmen diagnostik di SDN 5 Sungai Raya yang mengacu pada teori milik (Atmojo, dkk., 2023) dalam melakukan asesmen diagnostik kognitif terdapat tiga tahap, yakni 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap diagnosis dan tindak lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan asesmen diagnostik kognitif di SDN 5 Sungai Raya sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, maka pertanyaan penelitian adalah bagaimana pelaksanaan asesmen diagnostik kognitif di SDN 5 Sungai Raya. Subjek penelitian adalah guru-guru yang melaksanakan asesmen diagnostik kognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru telah mempersiapkan asesmen dengan menyusun jadwal, membuat soal sesuai CP dan ATP, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Namun, asesmen masih dominan dilakukan secara langsung di kelas, dan hanya satu guru yang memanfaatkan media digital. Wawancara menunjukkan guru telah menerapkan asesmen formatif pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung dengan menanyakan kepada peserta didik terkait dengan materi apa yang sedang diajarkan atau dibahas. Namun guru belum terbiasa menggunakan teknologi dalam pengolahan hasil asesmen. Dokumentasi mengungkap bahwa instrumen asesmen disusun sesuai mata pelajaran dan kemampuan siswa, menggunakan bentuk pilihan ganda dan uraian. Temuan ini menunjukkan perlunya pelatihan lanjutan agar asesmen dapat dilaksanakan lebih optimal dan inklusif. Kata Kunci: asesmen diagnostik kognitif, kurikulum merdeka, pembelajaran sekolah dasar
Copyrights © 2025