Bahasa daerah yang merupakan bahasa pertama dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, maka kontak kedua bahasa tersebut menimbulkan pengaruh bahasa daerah masuk ke Indonesia. Salah satu bahasa daerah yang mengalami kontak bahasa tersebut adalah bahasa Jawa. Dengan populasi penutur bahasa Jawa yang luas di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat. Kontak bahasa Jawa dengan bahsa Indonesia diakibatkan oleh penggunaan dua bahasa atau bilingualisme. Oleh karena itu, di antara mereka yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa aslinya akan menghadapi masalah yaitu terjadinya interferensi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskritif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang didsarkan pada filosofi postpositivisme, yaitu objek dipelajari dalam kondisi alamiah, teknik pengumpulan data digabungkan dengan alat penelitian sentral, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2019). Desain penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan data berupa gambar atau kata-kata, bukan berupa angka. Penelitian kualitatif deskriptif didasarkan pada filosofi postpositivisme artinya segala sesuatunya cenderung dapat dikategorikan tetap, nyata, terlihat, terukur dan mempunyai hubungan gejala sebab akibat. Hasil dari penelitian interferensi bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia pada cerita inspiratif 15 siswa kelas IX di MTs Ahmad Yani Jabung Kabupaten Malang ditemukan bentuk-bentuk interferensi bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia. Bentuk interferensi tersebut yaitu interferensi morfologi dan interferensi semantik. Selain menganalisis bentuk-bentuk interferensi, peneliti juga memiliki tujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya interfrensi pada cerita inspiratif tersebut. Peneliti menemukan faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi diantaranya yaitu faktor linguistik dan nonlinguistik. Faktor linguistik yang menjadi penyebab interferensi antara lain kontak bahasa, transfer negartif bahasa, dan sistem bahasa yang berdekatan. Faktor nonlingusitik penyebab interferensi pada keterampilan menulis siswa antara lain kebiasaan berbahasa, dominasi penguasaan bahasa, dan sikap berbahasa.
Copyrights © 2024