Prevalensi penyakit Tb di Indonesia pada tahun 2024 sebanyak 889.000 dan merupakan negara dengan urutan kedua dengan temuan kasus Tb terbanyak didunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit tuberculosis paru diwilayah kerja puskesmas Janjiangkola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain case control, jumlah sempel sebanyak 50 sampel kasus dan 50 sampel kontrol, dengan analisisi univariat dan bivariat, tekink pengambilan sampel menggunakan Teknik sampel total (total sampling), berdasarkan hasil penelitian didapati ada hubungan kepadatan hunian, luas ventilasi, pencahayaan, kelembaban, praktik hygiene dan riwayat kontak dengan kejadian tb paru di wilayah kerja puskesmas Janjiangkola, dengan nilai p-value kepadatan hunian 0.025 (OR=2.528;95%CI=1.112-5.744), luas ventilasi dengan nilai p-value 0.032 (OR=2.567; 95%CI=1.072-6.150), pencahayaan dengan nilai p-value 0.001 (OR=6.163;95%CI=2.411-15.755), kelembaban dengan nilai p-value 0.001 (OR=5.688;95%CI=2.227-14.528), praktik hygiene dengan nilai p-value 0.001 (OR=8.143;95%CI=3.325-19.943), riwayat kontak dengan nilai p-value 0.004 (OR=3.341;95%CI=1.440-7.753). variabel suhu menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik dengan kejadian tb paru di wilayah kerja puskesmas Janjiangkola (p-value 0.539 (OR=0.777;95%CI=0.347-1.738)). Diharapkan bagi masyarakat agar teratur membuka jendela di pagi hari dan memberi perhatian pada praktik hygiene seperti kebiasaan membuang dahak dan etika batuk
Copyrights © 2025