Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Banyumas, merupakan sentra produksi gula semut yang selama ini berorientasi ekspor. Namun, tingginya standar mutu buyer internasional menyebabkan sebagian produk sering ditolak atau dikembalikan. Sementara itu, pasar lokal yang memiliki potensi besar belum tergarap optimal. Untuk menjawab tantangan ini, kelompok tani Gendis Asri mulai mengembangkan produk kemasan lokal dengan merek “Sekar,” yang membutuhkan penguatan pemasaran digital agar mampu bersaing di pasar domestik. Program pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui lima tahap utama: (1) analisis kebutuhan UMKM, (2) pelatihan pembuatan konten digital, (3) pengembangan identitas visual dan materi branding “Sekar,” (4) pendampingan pengelolaan media sosial dan strategi pemasaran, serta (5) mentoring implementatif dan evaluasi berbasis before–after. Pendekatan dilakukan secara partisipatif bersama produsen gula semut. Program menghasilkan peningkatan kemampuan UMKM dalam membuat konten promosi, memahami strategi pemasaran digital, dan mengoptimalkan penggunaan platform media sosial. Branding “Sekar” mulai dikenal oleh konsumen lokal melalui peningkatan jangkauan dan interaksi digital. Selain itu, pengetahuan pelaku UMKM mengenai pasar lokal meningkat signifikan. Pendampingan pemasaran digital terbukti efektif memperkuat kapasitas UMKM dalam memasuki pasar domestik serta memberikan alternatif keberlanjutan usaha selain ekspor. Inisiatif ini membuka peluang perluasan pasar bagi produk gula semut lokal dan mendukung kemandirian kelompok tani.
Copyrights © 2026