Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, anak yang terlibat dalam tindak kriminal sering kali dipengaruhi oleh lingkungan sosial, terutama interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika proses pembelajaran kriminal pada anak yang terlibat dalam sistem peradilan pidana, khususnya di Rutan Kelas I Depok dan Balai Pemasyarakatan Kelas II Bogor. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang dewasa baik dari lingkungan keluarga ataupun teman sepergaulan anak memiliki peran dalam membentuk pembelajaran kriminal pada anak dan apa dampak yang terjadi dari adanya peran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari informan yang terdiri dari pembimbing kemasyarakatan, wali anak, petugas pemasyarakatan, tahanan anak, dan klien anak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Teori Peran - Biddle dan Thomas (1966) dan Teori Asosiasi Diferensial - Edwin H. Sutherland (1939). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika proses pembelajaran kriminal anak dari orang dewasa memiliki peran signifikan khususnya dari orang dewasa yang berasal dari lingkungan pergaulan anak. Sedangkan, peran orang dewasa dari lingkungan keluarga berusaha untuk memberikan pengaruh positif kepada anak. Sementara itu, peran orang dewasa tidak hanya sebagai pengarah dan pengawas, tetapi juga sebagai figur yang memberikan nilai-nilai moral dan sosial yang penting dalam proses perubahan perilaku anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak mendapat pengaruh signifikan dari orang dewasa di lingkungan pergaulannya dalam pembelajaran tindak kriminal, dan peran orang dewasa ini menjadikan figur otoritatif bagi anak sehingga anak terdorong dan termotivasi melakukan tindakan kriminal.
Copyrights © 2025