Implementasi lapangan Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Obat (SIM-PO) di instalasi farmasi rumah sakit menuntut keselarasan faktor manusia, organisasi, serta teknologi agar berdampak pada mutu layanan dan efisiensi logistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari Human, Organization, dan Technology terhadap keberhasilan penerapan SIM-PO di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang berlokasi di sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia menggunakan metode HOT-FIT. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif cross-sectional pada 35 tenaga kefarmasian dari berbagai unit kerja, menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel; analisis ini dilakukan dengan Partial Least Squares (SmartPLS 3.0). Hasil penelitian membuktikan bahwa ketiga dimensi berpengaruh signifikan terhadap implementasi SIM-PO di instalasi farmasi; domain Human (β=0,364; t=3,231; p=0,0013), Organization (β=0,334; t=2,812; p=0,0051), dan Technology sebagai determinan paling dominan (β=0,442; t=3,676; p=0,0003). Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan implementasi sistem ini ditentukan oleh kualitas teknis dan layanan TI, dukungan organisasi (kebijakan, kepemimpinan, pelatihan), serta kompetensi dan kepuasan pengguna. Selain itu, implikasi praktiknya adalah prioritas peningkatan keandalan sistem informasi obat dan interoperabilitas, program peningkatan kapasitas pengguna berbasis kebutuhan unit, serta tata kelola dan dukungan manajerial yang konsisten.
Copyrights © 2025