Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana mahasiswa memandang berbagai tantangan yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aspek pendidikan, sosial, dan psikologis. Sebagai calon pendidik, konselor, maupun profesional di bidang sosial, mahasiswa memiliki peran penting dalam membangun kesadaran dan empati terhadap ABK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner tertutup yang disebarkan secara daring melalui Google Form kepada mahasiswa dari berbagai jurusan yang memiliki pengalaman atau pengetahuan mengenai ABK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menyadari bahwa ABK menghadapi berbagai kendala dalam mengakses pendidikan inklusif, memperoleh penerimaan sosial, serta membangun rasa percaya diri. Namun, terdapat perbedaan pandangan yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman pribadi, dan tingkat paparan terhadap isu disabilitas. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan program pendidikan dan pelatihan yang lebih inklusif di perguruan tinggi.
Copyrights © 2025