Resisitensi antibiotik masih menjadi permasalahan global yang penting. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri memerlukan penggunaan antibiotik yang tepat untuk mencegah resistensi antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik kategori Watch dengan metode Gyssens pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tentara TK IV 01.07.01 Kota Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan desain observasi deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif, melalui resep dan rekam medis pasien yang menggunakan antibiotk kategori Watch pada Januari dan Februari 2025 dari 84 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan jenis kelamin perempuan yang mendapat terapi antibiotik kategori Watch sebanyak 54 orang (64,3%) dan pasien laki-laki sebanyak 30 orang (35,7%). Berdasarkan rentang usia yang terbesar adalah usia 21–30 tahun yaitu sebanyak 22 pasien (26,2%), dan yang terkecil adalah usia 61–70 tahun berjumlah 6 pasien (7,1%).Dari 116 antibiotik kategori Watch yang diresepkan ceftriaxone adalah yang paling banyak digunakan (86,2%), diikuti oleh cefixime (11,2%) dan cefotaxime (2,6%). Evaluasi dengan metode Gyssens menunjukkan bahwa 78,45% penggunaan antibiotik tepat (kategori 0), 18,1% diberikan dengan durasi terlalu singkat (kategori IIIb), dan 3,45% diberikan tanpa indikasi (kategori V). Tidak ditemukan penggunaan yang tidak tepat dalam hal dosis, interval, atau rute pemberian.Kesimpulan dari penelitian ini meskipun penggunaan antibiotik kategori Watch di rumah sakit ini tergolong rasional, masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam durasi pemberian. Pengawasan dan evaluasi berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan antibiotik dan meminimalkan risiko resistensi
Copyrights © 2025