Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan sumber daya manusia (SDM) petani kakao dalam pengetahuan dan keterampilan pengelolaan kebun. Akibatnya, biji kakao sering dijual tanpa proses penjemuran sehingga kualitas rendah dan harga jual murah. Selain itu, meskipun luas kebun bertambah, produksi menurun karena usia tanaman rata-rata di atas 20 tahun, minim perawatan, serta serangan hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi petani kakao dalam meningkatkan produksi ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Responden penelitian berjumlah 15 orang petani kakao di Kecamatan Padang Gelugur. Data primer diperoleh dari wawancara dengan petani, sedangkan data sekunder dari literatur dan laporan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan produksi meliputi rehabilitasi, intensifikasi, peremajaan, konservasi kakao lokal, perluasan area, penguatan SDM dan kelembagaan, serta pelatihan keterampilan. Dari perspektif ekonomi Islam, strategi tersebut sejalan dengan prinsip keadilan, kemaslahatan, tanggung jawab, dan keberlanjutan. Dengan demikian, strategi yang tepat tidak hanya meningkatkan produksi secara ekonomi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Islam dalam pengelolaan sumber daya alam.
Copyrights © 2025