Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif untuk mengeksplorasi faktor-faktor psikologis dan strategi komunikasi yang memengaruhi kinerja berbicara bahasa Inggris di antara siswa kelas sebelas Jurusan Tata Boga di SMKN 4 Mataram selama interaksi kelas terbatas pada tahun akademik 2024/2025. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, kuesioner, dan dokumentasi, dan dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, didukung oleh triangulasi untuk memastikan validitas. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa kecemasan adalah faktor psikologis yang paling dominan, ditunjukkan melalui kegelisahan siswa, jeda yang lama, dan berbicara dengan suara yang sangat rendah. Kepercayaan diri yang rendah juga membatasi kemauan mereka untuk berpartisipasi, sementara motivasi, meskipun umumnya tinggi karena aspirasi karier, tidak selalu menghasilkan kinerja berbicara aktif. Untuk mengatasi faktor-faktor ini, siswa menggunakan beberapa strategi komunikasi, di antaranya strategi sosial seperti meminta bantuan teman sebaya adalah yang paling sering dan efektif digunakan. Strategi kompensasi dan strategi penghindaran juga digunakan tetapi kurang efektif. Temuan ini menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di sekolah kejuruan harus merancang lebih banyak kegiatan berbicara yang kolaboratif dan suportif untuk menurunkan kecemasan siswa, membangun kepercayaan diri, dan memperkuat keterampilan komunikasi dalam konteks Bahasa Inggris untuk Tujuan Tertentu (ESP).
Copyrights © 2025