Berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat dan Kepala Sekolah SMPN 31 Satap Lalang Tedong di Desa Ampekale, Kabupaten Maros, diketahui bahwa sering ditemukan remaja putri yang mengeluh lemah, letih, lesu serta pingsan ketika mengikuti upacara bendera. Keluhan dan kejadian tersebut merupakan gejala anemia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan remaja putri melalui pemberian edukasi terkait pencegahan anemia. Metode yang digunakan yaitu Community-Based Participant Research dengan teknik permainan komunikasi antar pribadi, pengelompokan kartu, pemutaran video, dan pemaparan materi terkait anemia. Nilai rata-rata pengetahuan anemia remaja putri meningkat dari 27,1% menjadi 67,1% dan rata-rata niat pencegahan anemia remaja putri meningkat dari 68,7% menjadi 82,1% setelah diberikan edukasi. Remaja putri lebih rentan mengalami anemia karena terjadi siklus menstruasi sebagai salah satu faktor penyebabnya. Hal ini diperburuk dengan rendahnya pengetahuan dan niat konsumsi makanan kaya zat besi dan pelancar penyerapannya serta perlunya menghindari konsumsi zat penghambat penyerapan zat besi. Edukasi dengan metode partisipatif meningkatkan pengetahuan dan niat pencegahan anemia pada remaja putri.
Copyrights © 2025