Amir, Safrullah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

VITAMIN A, VITAMIN C, AND IRON ANALYSIS OF YELLOW PUMPKIN COOKIES: ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN A, VITAMIN C, DAN FE COOKIES BERBASIS LABU KUNING Inosenshia, Ignacia Corina; Syam, Aminuddin; Salam, Abdul; Jafar, Nurhaedar; Amir, Safrullah
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 13 No. 1 (2024): Volume 13, No.1, 2024
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v13i1.28071

Abstract

Pendahuluan: Anemia merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat global yang rentan terjadi khususnya pada remaja putri dan wanita usia subur sebab berpotensi secara negatif dalam meningkatkan risiko angka kematian pada ibu dan anak. Namun, upaya program pemerintah terhadap kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) masih mengalami beberapa kendala. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat gizi mikro (vitamin A, vitamin C, dan Fe) pada cookies berbasis labu kuning sebagai alternatif pencegahan anemia. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan analisis laboratorium. Metode analisis yang digunakan pada parameter vitamin A dan vitamin C yaitu spektrofotometri UV-Vis dan metode analisis spektrofotometer serapan atom pada parameter zat besi. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan uji daya terima sebagai penelitian terdahulu dengan menggunakan formula terpilih sebagai sampelnya dan memiliki tiga tahapan yang meliputi pembuatan tepung labu kuning, cookies berbasis labu kuning, dan analisis zat gizi mikro (vitamin, vitamin C, dan Fe). Hasil: Kandungan vitamin A yaitu sebesar 1664,3 RE, vitamin C sebesar 6,75 mg, dan zat besi sebesar 0,88 mg dalam satu keping (25 gram) cookies. Kesimpulan: Cookies berbasis labu kuning pada penelitian ini dalam satu kepingnya memiliki kandungan vitamin A dan vitamin C yang memenuhi kebutuhan angka kecukupan gizi pada remaja putri dan wanita usia subur dalam satu kali selingan makan, sedangkan masih belum terpenuhi pada kandungan zat besinya.Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait modifikasi resep, pemanfaatan lain terkhususnya sebagai alternatif pencegahan penyakit Kekurangan Vitamin A (KVA). Kata Kunci: Labu Kuning, Cookies, Anemia, Vitamin A, Vitamin C, Zat Besi
Gambaran Konsumsi Lemak terhadap Persentase Lemak Tubuh Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin: DESCRIPTION OF FAT CONSUMPTION ON BODY FAT PERCENTAGE OF UNDERGRADUATE STUDENTS OF NUTRITION SCIENCE FKM UNHAS Azzahra, Putri Risya; Hasan, Nurzakiah; Amir, Safrullah; Citrakesumasari, Citrakesumasari; Khuzaimah, Anna
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v13i2.35244

Abstract

Pendahuluan: Mengonsumsi makanan secara berlebihan yang mengandung tinggi energi dan tinggi lemak dapat menyebabkan terjadinya obesitas, di Kota Makassar prevalensi obesitas mencapai 24,05%. Obesitas merupakan kondisi penimbunan jaringan lemak di dalam tubuh, salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pengukuran persentase lemak tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi lemak terhadap persentase lemak tubuh mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2021-2023. Penentuan sampel menggunakan teknik sistematic random sampling dengan jumlah sampel 160 orang. Pengukuran konsumsi lemak dilakukan dengan metode wawancara menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) yang kemudian dianalisis menggunakan program Nutrisurvey dan pengukuran persentase lemak tubuh menggunakan alat InBody 270 Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Hasil: Sebagian besar responden dengan variasi makanan berlemak yang tinggi memiliki persentase lemak tubuh over sebanyak 82,3%, sebanyak 82,7% sering mengonsumsi makanan berlemak memiliki persentase lemak tubuh over, dan 78,1% memiliki tingkat asupan lemak lebih memiliki persentase lemak tubuh pada kategori over. Kesimpulan: Mahasiswa dengan variasi makanan berlemak pada kategori tinggi, sering mengonsumsi makanan berlemak, dan memiliki tingkat asupan lemak lebih memiliki persentase lemak tubuh pada kategori over. Ilmu Gizi harus lebih menjaga pola makan, aktivitas fisik, dan komposisi tubuh individu, terlebih sebagai mahasiswa Ilmu Gizi tentunya memiliki pengetahuan terkait gizi yang telah diberikan selama perkuliahan.
HUBUNGAN TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI JUNK FOOD DI SMA NEGERI 21 MAKASSAR: RELATIONSHIP BETWEEN OF PEER GROUP AND LEVEL KNOWLEDGE WITH JUNK FOOD CONSUMPTION HABITS IN ADOLESCENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 21 MAKASSAR Rahmah, Ainun; Amir, Safrullah; Hasan, Nurzakiah
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v14i1.39482

Abstract

Bakground. Adolescents are a group that is vulnerable to nutritional problems due to unbalanced eating habits such as junk food. Junk food consumption has increased in all age groups and mostly occurs among young adults with a global prevalence of around 70%. Many factors influence junk food consumption in adolescents such as peer group influence and level of knowledge. Objective. To determine the relationship between peer group and level of knowledge with junk food (JF) consumption habits in adolescents. Method. This research is an analytical observational with a cross-sectional design. The sample was obtained using proportional random sampling technique of 143 adolescents. The research instruments used the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), peer group questionnaires, and knowledge questionnaires. Data analysis used chi-square test. Result. Based on the research results, it was found that 62.2% of adolescents were influenced by their peer group in consuming JF. 50,3% of adolescents have a good level of knowledge about JF. The statistical test results showed that there was no significant relationship between the peer group and the amount of JF consumed (p-value=0.312) and the peer group and the frequency of JF consumption (p-value=0.401). There is a significant relationship between the level of knowledge and the amount of JF consumed (p-value=<0.001), and the level of knowledge and the frequency of JF consumption (p-value=0.002). Conclusion and Recommendations. Adolescents' knowledge level is significantly related to their consumption of junk food. There needs to be further efforts to increase knowledge of junk food among adolescents.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI MULTI-MICRONUTRIENT SUPPLEMENT (MMS) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABAKKANG: THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL OF EDUCATION, KNOWLEDGE, AND FAMILY SUPPORT WITH COMPLIANCE IN CONSUMING MULTI-MICRONUTRIENT SUPPLEMENTS (MMS) AMONG PREGNANT WOMEN IN THE WORKING AREA OF LABAKKANG PUBLIC HEALTH CENTER Hamzah, Alya Rohana Pratiwi; Amir, Safrullah; Hasan, Nurzakiah; Najamuddin, Ulfah; Fajarwati Ibnu, Indra
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jgmi.v14i1.39807

Abstract

Introduction. In overcoming micronutrient deficiencies in pregnant women, WHO in updating the 2020 Antenatal Care (ANC) guidelines recommends providing Multi-Micronutrient Supplement (MMS) to replace Iron Folid Acid Tablets (IFA). However, compliance with MMS consumption in pregnant women is still low. Level of education, knowledge, and family support are factors that influence the compliance of pregnant women in consuming MMS. Aim. To determine the relationship between education level, knowledge, and family support with compliance with MMS consumption in pregnant women in the Labakkang Health Center work area. Method. This study is an analytical observational study using a cross-sectional design. Samples were obtained using a total sampling technique of 96 pregnant women. The research instrument used a questionnaire on compliance, knowledge, and family support. Data analysis used the chi-square test. Results. Based on the results of the study, the majority of pregnant women were highly educated (62.5%) and had good knowledge (67.7%), lack of family support for pregnant women (68.8%), and were not compliant in consuming MMS (58.3%). After statistical tests were conducted, the results showed a significant relationship between education level and compliance with MMS consumption (p-value = 0.000), knowledge with compliance with MMS consumption (p-value = 0.009), and family support with compliance with MMS consumption (p-value = 0.004). Conclusion and Suggestions. Compliance of pregnant women in consuming MMS is still relatively low and there is a relationship between education level, knowledge, and family support with compliance with MMS consumption in pregnant women in the Labakkang Health Center work area. Therefore, to increase compliance with MMS consumption, it is recommended for families to remind pregnant women to consume MMS by collaborating with health workers to obtain education regarding the importance of MMS.