Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah membawa kemajuan material yang besar, tetapi juga menyebabkan berbagai masalah moral, spiritual, dan sosial. Hal ini terjadi karena ilmu pengetahuan terlepas dari nilai-nilai etika, sehingga pengetahuan sering dijadikan alat untuk mengejar kekuasaan, keuntungan ekonomi, dan dominasi, bukan untuk kesejahteraan manusia. Islam memberikan pandangan tentang ilmu yang menyatukan akal dan wahyu, serta menganggap ilmu sebagai amanah dari Tuhan. Dalam pandangan Islam, manusia dipercayakan menjadi khalifah di bumi, sehingga setiap pekerjaan dalam bidang ilmu harus dilakukan dengan tanggung jawab moral agar tercipta keadilan, keseimbangan alam, dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara dalam tugas, tujuan, peluang, dan tantangan ilmuwan Muslim dalam membangun peradaban yang bermoral berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Penelitian ini juga menekankan pentingnya nilai spiritual dalam penelitian ilmiah dan perlunya memastikan bahwa inovasi diarahkan sesuai dengan prinsip tauhid dan tidak merugikan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekularisasi pendidikan, dominasi paradigma ilmu Barat, rendahnya nilai etika dalam ilmu, serta minimnya bantuan dari institusi menjadi hambatan terbesar. Namun, ada banyak peluang yang muncul karena berkembangnya lembaga pendidikan Islam, gerakan integrasi ilmu, dan pemikiran para cendekiawan Muslim masa kini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ilmuwan Muslim memiliki peran penting dalam mengembalikan tradisi ilmu yang beretika dan membangun peradaban yang adil, berkelanjutan, serta fokus pada kemaslahatan manusia.
Copyrights © 2025