Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, tujuan, dan fungsi ironi yang muncul dalam debat calon presiden Indonesia tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan model analisis isi dan tematik.Data berupa tuturan para kandidat diambil dari rekaman video keseluruhan debat yang ditayangkan melalui kanal YouTube resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasil penelitian menunjukkan adanya 152 temuan ironi yang terbagi menjadi tiga bentuk: 63 ironi verbal, 38 ironi dramatis, dan 51 ironi situasional. Tujuan penggunaan ironi meliputi mengkritik lawan, membangun citra diri, menciptakan kedekatan dengan publik, menggiring opini sosial, serta menunjukkan inklusivitas. Adapun fungsi tindak tutur yang ditemukan meliputi representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif, dengan dominasi pada fungsi representatif. Temuan ini memperlihatkan bahwa ironi dalam debat capres berperan sebagai strategi retoris sekaligus instrumen politik yang efektif untuk memengaruhi opini publik dan memperkuat citra kandidat.
Copyrights © 2025