Ditengah arus globalisasi dan meningkatnya kompetisi di ranah professional, kemampuan nonteknis (soft skill) menjadi modal penting yang wajib dimiliki setiap lulusan perguruan tinggi. Salah satu kemampuan utama yang kini menjadi tuntutan di berbagai sektor adalah keterampilan berbicara di hadapan audiens, atau dikenal dengan public speaking. Akan tetapi, realitas mengungkap bahwa sejumlah besar generasi muda masih kurang menguasai kemampuan berbicara di depan umum. Padahal, kemampuan ini merupakan bagian dari soft skill yang sangat diutamakan oleh perusahaan dan instansi professional. Menanggapi hal tersebut, Universitas Teknologi Sumbawa melalui Unit Pelaksana Teknis Olat Maras Training Center merancang program pelatihan public speaking sebagai sarana strategis untuk memperkuat keterampilan berbicara depan umum mahasiswa. Tujuan penelitian ini berupaya mengukur dampak pelatihan public speaking terhadap peningkatan soft skill mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen satu kelompok, yaitu pra-tes dan pasca tes dengan metodologi kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Data dianalisis menggunakan perhitungan skor N-gain dan uji Wilcoxon. Berdasarkan temuan penelitian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara skor pra-tes dan pasca-tes (0,000<0,05), dan skor N-gain sebesar 20% berada dalam kategori “tidak efektif”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelatihan kompetensi public speaking tidak efektif dalam membantu mahasiswa mengembangkan soft skill mereka, yakni keterampilan berbicara depan umum.
Copyrights © 2025